Senin, 04 Januari 2016

prakerin smk tlogosari semangka



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
        Semangka (Citrullus lanatus L) merupakan salah satu jenis tanaman buah yang memiliki sejarah panjang dalam mewarnai perikehidupan manusia. Tanaman semangka mulai dibudidayakan sekitar 4000 tahun SM sehingga tidak mengherankan apabila konsumsi buah semangka telah meluas ke semua belahan dunia. Berdasarkan bukti arkeologi, para ilmuwan tanaman menduga bahwa tanaman semangka berasal dari daerah Afrika bagian selatan, berkembang disepanjang aliran sungai Nil, selanjutnya dibawa ke wilayah Timur Tengah, berkembang ke India dan China dan akhirnya menyebar keseluruh dunia (Purseglove, 1968).
Permintaan akan semangka yang tetap terjaga menyebabkan peluang bisnis komoditas ini tidak pernah surut. Oleh karena itu, untuk dapat merebut hati konsumen melalui buah semangka yang bermutu tinggi, diperlukan kiat-kiat yang tepat agar peluang yang potensial ini dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Seiring dengan berkembangnya sejarah manusia, pemanfaatan buah semangka juga kian meluas. Selain sebagai buah segar sehari-hari, semangka juga mulai digunakan untuk pesta dan hidangan di hotel. Perkembangan pola kehidupan manusia yang lebih dinamis dan keluarga inti yang semakin kecil telah mendorong munculnya varietas-varietas baru yang memiliki pasar semakin berkembang, seperti semangka mini atau personal water melondi pasar Amerika.
Semangka merupakan jenis buah yang digemari oleh masyarakat sejak jaman dahulu. Buah ini dipilih karena memiliki cita rasa yang khas dan memudahkan dalam penyajian. Sementara bagi petani, pembudidayaan semangka memberikan keuntungan yang cukup besar karena produktivitasnya tinggi dan masa penanamnnya singkat. Selain itu, penaman semangka relativ mudah dalam teknik budidaya.
Kemajuan teknologi semakin berkembang sehingga membuat kualitas dan daya adaptasi semangka terus meningkat. Disamping beragam bentuk semangka yang beredar, warna dan ukuran semangka juga kian bervariasi. Sejak dulu, daging buah semangka diidentikkan dengan warna merah. Warna merah melambangkan bahwa daging buah tersebut berasa manis dan segar. Namun, preferensi kosumen kian berkembang.
Beberapa kalangan konsumen menghendaki warna lain, misalnya kuning. Bahkan, harga semangka kuning lebih mahal di bandingkan dengan semangka merah (http://www.dnaberita.com).
PT Benih Citra Asia  mengembangkan varietas benih – benih  yang baru dan berkualitas tinggi serta tahan penyakit yang di proses dengan ketat di lapang maupun di laboratorium Seed Assurance Quality demi terjaminnya benih yang tersebar pada petani. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut bagaimana teknologi produksi benih yang baik agar menghasilkan benih yang berkualitas dan bermutu tinggi.

B.     Tujuan prakerin
1)    Tujuan umum
a.    Meningkatkan kreativitas siswa
b.    Meningkatkan etos kerja siswa
c.    Menumbuhkan jiwa berwirausaha siswa
d.   Mengembangkan keterampilan yang dimiliki siswa dalam bidang apapun sehingga berguna bagi masyarakat

2)    Tujuan khusus
a.    Dapat memahami dan mengerti cara budidaya tanaman semangka
b.    Dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana teknik produksi benih semangka.
c.    Dapat memperaktekkan dan mengembangkan teknik budidaya untuk produksi semangka


C.    Manfaat prakerin
        Manfaat yang dapat di peroleh dari Praktek Kerja Industri (prakerin) adalah:
1.    Dapat mengetahui proses budidaya tanaman semangka
2.    Dapat melatih kedisiplinan dan tanggung jawab siswa prakerin
3.    Dapat melatih siswa prakerin agar mampu belajar mandiri sekaligus mampu menyesuaikan diri dengan lingkunganindustri
D.    Rumusan masalah
Bagaimana standart teknologi produksi benih semangka hibrida yang dilakukan oleh PT. Benih Citra Asia, mulai proses budidaya, pengujian mutu benih di laboratorium hingga ke pengemasan benih.

E.     Profil perusahaan
PT. Benih Citra Asia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian khususnya industri benih tanaman hortikultura yang merupakan hasil pemuliaan tanaman (plant breeding). Perusahaan ini dikenal di pasar dengan merek Bintang Asia didirikan oleh putra Indonesia dengan obsesi menjadi pelopor kebangkitan perbenihan nasional.
Untuk mewujudkan kebangkitan perbenihan nasional dan mendukung keberhasilan usaha tani, kami terus bekerja keras dalam meneliti dan mengembangkan varietas-varietas baru yang lebih unggul, di sukai pasar, produksi lebih tinggi, umur genjah, toleran hama penyakit, tahan cuaca, dan transportasi jarak jauh serta kemudahan dalam budidaya.
          Produk Bintang Asia di produksi dan di proses dengan pengawasan ketat dari Quality Assurance baik di area pruduksi maupun di area pabrik dengan melakukan pengujian mutu benih di laboratorium dan di lapangan untuk memastikan bahwa benih yang kami pasarkan telah memenuhi jaminan mutu yang baik. Sebagai wujud meningkatkan mutu dan pelayanan kami terhadap kepuasan pelanggan, PT. Benih Citra Asia telah mendapatkan Sertifikat Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura No. 10 – LSSM BTPH dari lembaga sertifikasi system mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, direktorat jenderal tanaman pangan dan direktorat jendral tanaman hortikultura yang menunjukkan pengakuan terhadap mutu produk Bintang Asia sesuai standar ISO 9001:2008.
         Produk Bintang Asia lebih terjamin legalitasnya karena logo, merek, nama produk dan desain kemasan di patenkan di Departemen Hukum Dan Hak Asasi ManusiaRI pada Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual. Produk-produk PT. Benih Citra Asia telah terdaftar di Departemen Pertanian RI dan mendapatkan SK Mentri Pertanian. Produk Bintang Asia di lindungi Undang-undang Perlindungan Varietas Tanaman No. 29 tahun 2000.
        PT. Benih Citra Asia masih dapat berpeluang berkompetisi dalam kualitas produk dengan perusahaan asing (Besar) karena PT. Benih Citra Asia salah satu perusahaan yang memiliki kapasitas gudang berteknologi tinggi dan kelengkapan aspek bisnis dari hulu ke hilir. Kepercayaan pelanggan dan dukungan plasma petani mitra yang tersebar di wilayah Jawa Timur dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Benih Citra Asia akan mampu menyediakan benih secara kualitas, kuantitas dan berkesinambungan.
1)      Visi PT. Benih Citra Asia
Mewujudkan kebangkitan perbenihan nasional sebagai sumber varietas unggul di dunia dan peningkatan kesejahteraan petani dengan meningkatkan kualitas produk pertanian yang ramah lingkungan, serta selaras dengan nilai-nilai keagamaan.
2)      MisiPT. Benih Citra Asia
a.    Melakukan penelitian dan pengembangan varietas unggul yang mempunyai daya saing serta sesuai permintaan pasar.
b.    Memproduksi benih/bahan pertanaman dengan memberdayakan petani, kelompok tani yang saling menguntungkan.
c.    Memberikan kepuasan pelanggan dengan menyediakan varietas unggul yang bermutu tinggi.
d.   Membentuk karakter sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan dalam bidang pekerjaannya masing-masing.
e.    Melakukan pelayanan dan pembinaan terhadap petani dalam usaha tani agar mampu bersaing dan mempuyai daya tawar di negeri sendiri.

3)      Kebijakan Mutu
PT. Benih Citra Asia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian khususnya Industri benih Hortikultura, mempunyai komitmen untuk memenuhi persyaratan pihak yang berkepentingan dengan sasaran sebagai berikut:
a.         Melakukan penelitian dan pengembangan varietas unggul yang mempunyai daya saing serta ramah lingkungan.
b.        Memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan dengan menyediakan varietas unggul yang bermutu tinggi sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
c.         Melakukan perbaikan terus menerus untuk menjamin kesesuaian dengan persyaratan dan kebutuhan pelanggan melalui penerapan sistem manajeman  Mutu ISO 9001:2008
Kebijakan mutu ini akan selalu ditinjau untuk menjamin kesesuaiannya melalui rapat tinjauan manajeman dan harus dipahami oleh seluruh personal dalam organisasi serta dijadikan kerangka kerja dalam penetapan dan peninjauan Sasaran Mutu.
4)   Sasaran Mutu
a.         Melakukan kegiatan pemuliaan tanaman khususnya hortikultura (plantbreeding) yang mempunyai daya saing, ramah lingkungan serta sesuai permintaan pasar.
b.        Memproduksi benih/bahan pertanaman dengan memberdayakan petani, kelompok tani yang saling menguntungkan.
c.         Membentuk karakter sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan dalam bidang pekerjaan masing-masing.
d.        Memastikan dan menjamin produk yang dipasarkan telah memenuhi standar mutu sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
e.         Melakukan pelayanaan dan pembinaan terhadap petani dan usaha tani agar mampu bersaing dan mempunyai daya tawar di negeri sendiri.
Guna mendukung pencapaian Sasaran Mutu diatas, maka pada masing-masing Divisi dibuat Sasaran Mutu yang selaras dengan Sasaran Mutu PT. Benih Citra Asia (BCA) ini.
5)      Legalitas Perusahaan
Akta Notaris Is Hariyanto Imam Salwawi, SH No. 3 tanggal 3 Januari 2006 SK Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : C-10050 HT. 01.01. TH. 2006. Surat Izin Usaha Perdagangan Nomor : 13.07.1.74.00626. Nomor Pokok Wajib Pajak (MPWP) : 02.307.089.9-626.000.
6)      Alamat Perusahaan
Kantor pusat Jl. Akmaludin 26 PO BOX 26 Jember 68175Telp. 0331–323216 FAX 0331 323603 Jember Jawa Timur Indonesia. SMS:08113557777.Email:betrasia@ymail.com.Wibsite:www.betrasia.blogspot.com. Kantor R&D PO BOX 26 Kebun Rejodadi Cimanggu Cilacap Jawa Tengah.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Taksonomi dan Sistematika
               Klasifikasi tanaman semangka adalah sebagai berikut :
       Kingdom              : Plantae (tumbuhan)
       Divisio                  : Magnoliophyta
       Kelas                    : Magnoliopsida
       Ordo                     : Violales        
       Familia                 : Cucurbitaceae
       Genus                   : Citrullus
       Spesies                 : Citrullus lunatus (Tunb.)

B.     Morfologi Tanaman Semangka
Semangka merupakan tanaman semusim yang tumbuh menjalar di atas tanah atau memanjat dengan sulur-sulur atau alat pembelit.
Gambar 2.1 Tanaman semangka

1)      Akar(Radix)
Perakakaran semangka berwarna putih, serabut dan system perakarannya menyebar kesamping dan dangkal
Gambar 2.2 Akar tanaman semangka



2)      Batang (Culis)
Tanaman semangka batangnya lunak, bersegi dan berambut, dan panjangnya mencapai 1,5– 5 m. sulur tumbuh dari ketiak daun, bercabang
2 – 3, panjangnya mencapai 5 -6 m atau lebih.
Gambar 2.3 Batang tanaman semangka
3)      Daun (Folium)                
         Helai daun bercabang menyirip kecil – kecil, permukaannya berbulu, bentuk daun mirip jantung dibagian pangkalnya, ujungnya meruncing, tepinya bergelombang dan warna daun hijau terang. Daun beraturan sepanjang sulur tanaman.
Gambar 2.4 Daun tanaman semangka
4)      Bunga (Flos)
Bunga tanaman semangka berwarna kuning cerah, timbul di ketiak tangkai daun. Bunga semangka bentuknya seperti terompet. Tanaman semangka menghasilkan 3 macam bunga, yaitu: bunga jantan, betina dan bunga sempurna. Bunga jantan tidak memiliki bakal buah, bentuk seperti terompet, memiliki serbuk sari berwarna kuning.
         Bunga betina mempunyai bakal buah, terletak dibawah mahkota bunga dan tersusun dalam tangkai bunga sepanjang 1,5 cm. Bakal buah berambut kaku berwarna putih dan letaknya dibawah mahkota bunga. Kepala putik berjumlah 1, bentuknya mirip ginjal, tebal dan berwarna kuning.
         Bunga sempurna mempunyai bakal buah, kepala putik dan serbuk sari yang dapat menghasilkan buah. Mahkota bunga berwarna kuning dan penyerbukan bunga dibantu oleh serangga (alami) maupun tangan manusia (cara buatan).
                Bunga semangka keluar dari ketiak daun ketika sudah berumur 30 hari setelah tanam. Bunga yang lebih dahulu muncul adalah bunga jantan, kemudian bunga betina.
Gambar 2.5 Bunga tanaman semangka
(a.     Bunga betina, b. Bunga jantan, c. Bunga mekar sempurna)

5)      Buah (Fructus)
                  Buah semangka bentuknya bulat ada pula yang lonjong, oval dan dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini banyak penemuan – penemuan mengenai budidaya tanaman semangka. Buah semangka sekarang ada yang berbentuk persegi (kotak). Buah semangka kulit buahnya tebal, berdaging dan licin. Warna kulit buah bermacam – macam, seperti  hijau tua berlurik – lurik, kuning keputih – putihan dan hijau muda bergaris – garis putih ada pula yang berwarna kuning dan hitam gelap. Daging buah berwarna merah, merah muda (pink), jingga (oranye), kuning, bahkan ada yang putih. Buah semangka siap panen berkisar antara 60 – 65 hst (http.buah semangka.com).
Gambar 2.6 Buah tanaman semangka



6)      Biji (Segmen)
Biji semangka berbentuk lonjong dan pipih. Warnanya hitam, putih, kuning, atau coklat kemerahan. Ada juga semangka yang tak berbiji (seedless). Biji merupakan alat reproduksi (perbanyakan tanaman) secara generatif.
Gambar 2.7 Biji buah semangka
Tabel 2.1 Macam – macam varietas semangka yang berumur panen ≤ 60 hari
No
Nama varietas
Type
Bobot buah
Bentuk buah
Warna kulit
Warna daging
1
Baskara
Tidak berbiji
4,6
Bulat
Kuning
Merah
2
Campina
Berbiji
5,5 – 7,5
Oval
Hijau lurik hijau tua
Merah
3
Dynamit
Tidak berbiji
4,5 – 5,5
Bulat
Hijau lurik hijau tua
Merah
4
Hitam manis
Berbiji
2,5 – 4,0
Lonjong
Hijau tua lurik kehitaman
Merah
5
Legyta
Tidak berbiji
2,5 – 5,6
Oval
Hijau muda lurik hijau tua
Kuning
6
Luna
Tidak berbiji
5 – 9
Bulat
Hijau muda lurik hijau tua
Kuning
7
Nirwana
Tidak berbiji
6 – 8
Bulat
Hijau muda lurik hijau tua
Merah tua
8
Saloka
Tidak berbiji
2,5 – 4,5
Lonjong
Hijau tua
Merah
9
Tamanis
Berbiji
2 – 3
Lonjong
Hijau tua kehitaman
Merah
10
Black sumbo
Berbiji
2 – 3
Lonjong
Hijau tua
Merah
Sumber :Badan Benih Nasional
 Itulah sebagian kecil dari bermacam – macam varietas dan masih banyak lagi varietas lainnya. Dengan ini kita dapat melihat bermacam – macam varietas yang dapat di bududayakan oleh peneliti dan petani semangka.


C.    Syarat Tumbuh Tanaman Semangka
            Setiap tanaman, termasuk tanaman semangka, menghendaki persyaratan khusus untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Persyaratan tersebut menyangkut beberapa aspek, antara lain : keadaan tempat (letak geografis), keadaan tanah dan keadaan iklim.
1)      Keadaan Tempat (letak geografis)
                 Hal – hal yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan keadaan tempat menyangkut beberapa aspek, diantaranya :
a.    Ketinggian tempat
     Ketinggian tempat yang ideal untuk tanaman semangka adalah
200 – 300 meter diatas permukaan laut.
b.    Tempat yang strategis
     Tempat yang dipilih untuk areal tanaman semangka dianjurkan berdekatan dengan jalan yang dapat di lewati kendaraan bermotor, tujuannya agar memudahkan transportasi ke lokasi tanaman semangka.
c.    Saluran irigasi yang baik
     Areal tanaman semangka yang luas, mutlak membutuhkan saluran irigasi yang baik, dengan saluran irigasi yang baik, dapat dengan mudah mengalirkan air ke areal pertanaman. Pada saat membutuhkan air maupun saat pembuangan air yang berlebihan
2)      Keadaan tanah
                 Setelah mempunyai pandangan areal yang dinilai menguntungkan, perlu menilai keadaan tanah pada areal tersebut. Yang mencakup beberapa hal, diantaranya :
a.    Sifat tanah
     Tanah yang cocok untuk ditanami semangka adalah tanah yang porus (sarang) hingga mudah membuang kelebihan air.
b.    Kondisi tanah
     Kondisi tanah yang cocok untuk tanaman semangka adalah tanah yang cukup subur, kaya akan unsur hara baik mikro maupun makro.

3)   Keadaan iklim
                 Langkah terakhir sebelum memulai melakukan pengerjan tanah adalah memperkirakan dan mencari data – data yang menyangkut keadaan cuaca ataupun faktor alam lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.    Sinar matahari
     Tanaman semangka akan dapat tumbuh dan berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu berkisar 25 ºC, suhu tersebut ada pada siang hari ketika cuaca cerah.
b.    Kelembapan udara
     Kelembapan udara sekeliling cenderung rendah apabila sinar matahari mampu menyinari areal penanaman. Untuk proses perkecambahan benih semangka memerlukan suhu antara 25 – 30 ºC.
c.    Curah hujan
     Tempat atau lokasi yang paling ideal untuk tanaman semangka adalah terbuka dan mendapat sinar matahari penuh, suhu udara tinggi (panas) dan kering, curah hujan ± 40 – 55 mm perbulan.

D.    Tekhnologi Benih
     Secara umum tekhnik budi daya produksi benih semangka sama seperti tekhnik budi daya produksi buahnya dan dapat diperlakukan dengan sama tahap dan prosesnya. Beberapa prinsip – prinsip produksi benih semangka adalah sebagai berikut :
1)   Lokasi pembenihan
     Lokasi pembenihan harus bebas dari penyakit, hama, virus berbahaya, misalnya layu fusarium, downy mildew (tepung palsu), antraknose, virus mosaic, penyakit kurang boron.
2)   Musim tanam
     Musim tanam diusahakan tepat, agar diperoleh benih – benih bernas, berkualitas tinggi, selama masa pemangkasan buah, musim panen maupun pada saat proses ekstrasi biji. Pada saat proses ekstraksi biji diusahakan tidak ada hujan, kelembapan udara harus rendah (cuaca panas dan kering). Apabila kelembapan/suhu terlalu tinggi, maka jumlah biji yang dihasilkan akan menurun.
3)   Pertumbuhan tanaman
     Pertumbuhan tanaman diatur kearah pertumbuhan genetik (produksi biji) saja, untuk tujuan tersebut pemakaian pupuk (N) perlu dikurangi, sedangkan pupuk Fosfor (P) dan kalium (K) diberikan dalam jumlah banyak.
4)   Polinasi bunga tanaman
     Polinasi bunga tanaman dilakukan dengan cermat dan teliti agar mendapatkan benih yang benar – benar merupakan hasil persilangan antara tanaman jantan (male) dengan tanaman betina (female).
Di bawah ini cara polinasi tanaman semangka :
a.       Isolasi (pembungkusan) dan pemberian tanda pada bunga
a)    Pembungkusan menggunakan kertas layangan dilakukan dengan tujuan agar bunga yang sudah di polinasi tidak terkontaminasi dengan serbuk sari dari tanaman lain.
b)   Pemberian tanda menggunakan benang siet, tujuannya adalah untuk member tanda bahwa bunga tanaman tersebut sudah dilakukan polinasi.
b.      Roguing (penyeleksian)
Roguing  (penyeleksian) dilakukan untuk menyeleksi dan membuang tanaman yang off type (menyimpang dari keadaan normal) sehingga kemurnian varietas dapat dijaga dan dipertahankan (Rukmana R., 2001).


BAB III
PELAKSANAAN PRAKERIN

A.       Waktu dan Tempat
                 Kegiatan prakerin ini dilaksanakan di PT. Benih Citra Asia (BCA) yang beralamat di Jl. Akmaludin No. 26 PO.BOX 26 Desa Wirowongso Kecamatan Ajung Kabupaten Jember, yang dimulai sejak tanggal 22 Januari 2014 dan berakhir pada tanggal 22 April 2014 selama 3 (tiga) bulan.

B.        Metode Pelaksanaan
      Praktek kerja industri dilaksanakan :
1)   Praktek di lahan selama 2 (dua) bulan
Kegiatan yang dilakukan adalah pembudidayaan mulai persiapan lahan, pemeliharaan tanaman serta panen dan pasca panen tanaman semangka.
2)   Praktek di laboratorium Seed Quality Assurance (SQA) selama 1 satu minggu. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengujian mutu benih, mulai dari pengujian daya berkecambah, uji hibriditas, uji kadar air, dan uji bobot 1000 butir
3)   Praktek di bagian packing selama 1 (satu) minggu
Kegiatan yang dilakukan meliputi pemisahan antara benih yang sesuai standart perusahaan dengan yang tidak sesuai, cara mengoperasikan peralatan pengemasan serta cara pengemasan yang baik
4)   Praktek di bagian pembibitan selama 1 (satu) minggu
Kegiatan yang dilakukan meliputi penyiapan media polibag membuat polibag penyemaian benih semangka dari proses pemeraman hingga tanaman siap di tanam di lapang.
5)   Praktek di bagian prosesing selama 1 (satu ) minggu
Kegiatan yang dilakukan meliputi ekstraksi buah, pencucian benih, penyortiran, dan penjemuran.



BAB IV
PEMBAHASAN

A.      Persiapan Lahan
              Persiapan lahan untuk penanaman tanaman semangka, meliputi :

1)      Pembajakan
Pembajakan bertujuan untuk membalik tanah dan menggemburkan tanah yang padat sehingga porositas (pori – pori dalam tanah) terbentuk dengan baik dan pertukaran udara dalam tanah berjalan lancar, sehingga sisa – sisa pestisida bekas budi daya tanaman sebelumnya menguap. Untuk melakukannya, dapat menggunakan hand traktor (traktor tangan) dan cangkul. Pembajakan tanah merata pada seluruh areal penanaman. Pada tahap ini, tunggul bekas batang ataupun perakaran bekas budi daya sebelumnya dibersihkan dan dibuang keluar dari areal penanaman. Demikian pula bebatuan yang ada juga dilakukan pembuangan.Tanah yang sudah dilakukan pembajakan di PT. Benih Citra Asia didiamkan selama 2 (dua) minggu, supaya unsur hara yang terdapat dalam tanah kembali normal dan bibit penyakit serta hama yang ada dalam tanah hilang.

2)     Pembuatan bedengan
Tanaman semangka sangat membutuhkan bedengan supaya air yang terkandung dalam tanah lebih mudah mengalir keluar melalui saluran drainase yang dibuat. Di PT. Benih Citra Asia bedengan yang dibuat adalah lebar 50 cm, tinggi bedengan 30-45 cm dan panjangnya menyesuaikan kondisi lahan. Untuk letak bedengannya melintang pada areal penanaman, lebar hamparan (tempat sulur tanaman semangka) 200 cm, lebar saluran drainase ± 50 cm dan dengan kedalaman 30 cm.



3)      Pemupukan dasar dan pemberian dolomite
          Tahap yang pertama adalah pemberian dolomite. Fungsi dari pemberian dolomite adalah menetralkan kadar asam dalam tanah. Pemberian dolomite sangat penting dilakukan terutama pada saat musim penghujan. Dosis pemberian dolomite secukupnya mengikuti luasan lahan. Selanjutnya pemupukan dasar yang bertujuan agar unsur hara dalam tanah tercukupi, di PT. Benih Citra Asia (BCA) pupuk yang digunakan pada tanaman semangka adalah SP-36 500 kg /ha, KCL 200 kg/ha dan ZA 200 kg/ha dengan perbandingan 2 : 1: 1. Sebelum digunakan, pupuk dasar dicampur menjadi satu. Tahap selanjutnya adalah pelubangan pada bedengan dengan ketentuan kedalaman ± 10 – 15 cm, kemudian pupuk dasar disebar merata pada alur lubang yang dibuat. Tahap terakhir menutup pupuk dasar dengan tanah dan diratakan. Tujuan penutupan adalah agar kandungan unsur hara dalam pupuk tersebut tidak menguap apabila terkena sinar matahari.

4)      Pemasangan MPHP
          Pemasangan mulsa plastik hitam perak (MPHP) dilakukan pada siang hari saat terik matahari menyengat tubuh, yaitu sekitar jam 10.00 – 14.00 wib, karena pada saat itu MPHP yang dipasang terlihat lebih kencang dan tidak akan mengendor apabila suhu dingin, seperti pada malam hari, pagi hari dan pada saat terkena hujan. Posisi pemasangan mulsa yaitu warna hitam di bawah dan warna perak di atas.
Pemasangan MPHP bertujuan :
a.    Warna perak memantulkan sinar ultra violet kebagian bawah daun yang membantu fotosintesis.
b.    Warna hitam di bawah membantu menjaga kelembapan dan suhu tanah, sehingga merangsang pertumbuhan akar.
c.    MPHP membantu mengendalikan gulma
d.   Mencegah erosi dan menjaga kegemburan tanah
e.    Membantu mengurangi penyiangan.

Alat yang dibutuhkan sebelum pemasangan MPHP, adalah:
a.     Cater untuk memasang mulsa
b.    Parang untuk membuat pasak dan penjepit MPHP
c.     Pasak terbuat dari bambu
Tahap – tahap pemasangan MPHP, adalah :
a.    Memotong MPHP sesuai panjang bedengan
b.    Ujung MPHP digulung pada potongan bambu yang berukuran 100 cm, kemudian ditarik secara bersamaan dengan perlahan – lahan kemudian di pasak.
c.    Setelah itu salah satu sisi dipasangi penjepit berbentuk U dengan jarak 50 cm. setelah salah satu sisi selesai baru kemudian sisi yang lainnya ditarik secara perlahan. Tujuannya agar permukaan bedengan tertutup semua.

5)      Pembuatan Lubang pada MPHP
                 Teknik pembuatan lubang pada MPHP, adalah sebagai berikut :
a.    Memanaskan alat pembuat lubang tanam yang berupa kaleng bekas yang telah berisi arang dan diberi pegangan
b.    Menandai MPHP dengan jarak 50 cm
c.    Ketika kaleng sudah panas, MPHP dilubangi dengan cara menekankan pada MPHP yang ditandai
d.   Mengulangi hingga seluruh MPHP terlubangi

B.       Pembibitan
1)      Penyiapan benih
Benih semangka yang disiapkan adalah benih yang benar-benar berkualitas dan bermutu,agar ketika di semai benih tumbuh seragam dan menghasilkan semangka berkualitas.
Benih semangka yang baik dan bermutu harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.       Benih berasal dari buah yang matang (tua) pohon dan keadaanya normal dan sehat
b.       Benih berdaya kecambah tinggi diatas 90%
c.       Benih tidak tercampur dengan kotoran maupun varietas lain
d.      Beni bernas dan kadar airnya berkisar antara 12- 14%
e.       Benih di simpan dalam wadah tertutup dan tempat kering tidak lebih dari 3-6 bulan oleh karena itu benih harus berasal dari perusahan (stock seed) dan jumlahnya sesuai dengan target yang di tentukan dan telah lulus dalam penelitian daya kecambah (DB).
2)      Penyiapan Media Semai
          Media semai dibuat dari campuran tanah dan pupuk kandang yang di ayak halus dengan perbandingan 1 : 1: 1 dan ditambahkan arang sekam dan tanah biasa  yang telah di ayak halus. Kemudian dimasukkan ke dalam kantong plasti panjang yang berbentuk sosis (polibag). Setelah itu dilakukan pemotongan dengan ukuran ± 5 cm dan diameter ± 5 cm. terakhir melakukan penataan polibag pada bedengan persemaian. Potongan polibag disesuaikan dengan banyaknya benih yang akan di semai.
3)      Pengecambahan Benih
          Adapun tahap- tahap pengecambahan meliputi:
a.    Buka kemasan (bungkus) biji untuk mengeluarkan benih
b.    Pecahkan kulit biji semangka pada salah satu isinya dengan  gunting kuku (Cracking )
c.    Rendam biji dalam air dingin selama ±12-24 jam atau air hangat kuku selama±15 menit
d.    Kecambahkan benih (biji) semangka dengan cara di peram dengan gulungan kertas merang basah yang di simpan dalam germinator dengan suhu 38º C, pemeraman selama ±24-30 jam hingga tampak tumbuh calon akar.
e.    Kemudian pindahkan benih yang telah tampak calon akar tersebut ke media tanah (mini polibag ) dengan komposisi media dari pupuk kandang, tanah arang sekam dengan perbandingan 1:1:1 selama tanaman tampak memiliki struktur isensial yang lengkap dan siap untuk di tanam.
4)      Perawatan Bibit
          Perawatan yang dilakukan setelah benih di kecambahkan dan di semai antara lain :
a.      Menyiram bibit setiap pagi dan sore. Kegiatan ini dilakukan setiap hari sampai bibit siap tanam
b.      Pemberian Fungisida (previcur – N ) tujuannya agar benih tidak terserang jamur ataupun penyakit.
c.      Melakukan penatan pada bibit yang sudah siap tanam ± 7 hari setelah semai (HSS)

C.    Penanaman (Transplanting)
                 Di bawah ini merupakanteknik penanaman tanaman semangka (Citrullus lanatus) di PT. Benih Citra Asia, diantaranya :
a.    Jarak antar tanaman 50 cm
b.    Pembuatan lubang tanam menggunakan tugal sedalam ± 7 – 10 cm
c.    Bibit semangka dikeluarkan dengan cara menyobek kantong polibag secara pelan – pelan, tujuannya agar media tidak rusak
d.   Bibit dimasukkan dengan media semai ke dalam lubang tanam.
e.    Ditutup dengan tanah, selanjutnya menekan pelan – pelan agar tanaman tidak roboh pada saat penyiraman
f.     Tanaman semangka disiram hingga lembab
      
D.  Waktu Penanaman
              Waktu penanaman tanaman semangka dilakukan pada sore hari, agar tanaman beradaptasi dengan lingkungan terlebih dahulu, sehingga keesokan harinya ketika terkena sinar matahari tanaman tidak layu



E.  Pemeliharaan
       Kegiatan pemeliharaan budidaya tanaman semangka yang dilakukan adalah :
1)      Penyiraman
                 Penyiraman tanaman semangka dilakukan setiap pagi dan sore hari, dengan menggunakan gelas air mineral dan gembor. Penyiraman disesuaikan dengan kondisi cuaca, jika hujan tanaman tidak disiram. Kondisi parit diperhatikan, agar pada saat hujan deras air dapat terbuang melalui parit.

2)      Penyulaman
                 Penyulaman adalah kegiatan mengganti bibit yang mati dengan bibit yang baru. bibit yang digunakan untuk menyulam diambil dari bibit cadangan yang sudah disiapkan, penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam (hst), penyulaman bertujuan agar tanaman semangka tumbuh dengan seragam.

3)      Pemasangan mulsa tranparan
                 Mulsa transparan dihamparkan secara merata pada seluruh bagian landasan buah (hamparan) jerami tidak mampu bertahan sampai buah di panen, sebab jerami mudah lapuk dan busuk, maka diperlukan dilakukan pemasangan mulsa tranparant. Pemasangan mulsa tranparant dilakukan setelah tanaman semangka berumur 9 hst.

4)      Sanitasi
                 Sanitasi adalah kegiatan membersihkan gulma, yang ada pada lahan tanaman semangka baik itu dilubang MPHP, di hamparan, disaluran drainase ataupun di lorong – lorong. Sanitasi dilakukan bertujuan untuk mencegah adanya persaingan dalam penyerapan makanan antara tanaman budidaya dengan gulma, mencegah pembusukan buah semangka akibat gulma yang menutupi buah semangka, agar saluran drainase berjalan dengan baik dan perawatan tanaman semangka lebih intensif (terpusat). Sanitasi dilakukan setelah lahan tempat budidaya tanaman semangka tumbuh gulma.



5)      Pembumbunan
                 Pembumbunan adalah menggemburkan tanah disekitar tanaman, dengan tujuan menutup akar tanaman yang terkikis oleh air hujan.

6)      Pengompresan
                 Pengompresan adalah membersihkan seluruh bagian tanaman kecuali akar dengan air bersih yang dimasukkan ke dalam tangki sprayer kemudian disemprotkan secara merata, sampai batang, sulur, tangkai, daun bagian atas dan daun bagian bawah serta sulur pada tanaman semangka bersih dari embun pagi, sisa – sisa air hujan dan sisa – sisa tanah atau kotoran yang menempel pada tanaman. Tujuan pengompresan adalah mencegah tanaman semangka dari serangan penyakit.

7)      Pemupukan
                 Pupuk merupakan nutrisi unsur hara yang diberikan pada tanaman. Pemberian pupuk bertujuan untuk memacu pertumbuhan tanaman, sehingga dapat dihasilkan tanaman yang tumbuh secara optimal dan sesuai dengan tujuan dan harapan, selain itu pemupukan diberikan dengan tujuan mendukung ketersediaaan unsur hara yang ada di dalam tanah, serta dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan tanaman.Dibawah ini unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman semangka dalam bentuk makro maupun mikro


Tabel 4.1 Kandungan unsur hara dalam bentuk makro
Kandungan dan Fungsi
Kandungan
Fungsi
N(nitrogen)
Mempercepat pertumbuhan vegetatif untuk menambah    klorofil  (hijau daun)
P (phosphor)
Untuk menggemburkan tanah dan menambah bobot biji.
K (kalium)
Untuk mencegah kerontokan pada bunga mempercepat panen buah

S (sulfur)
Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar juga meningkatkan ketahanan terhadap jamur.


Tabel 4.2kandungan unsur hara dalam bentuk mikro
Kandungan dan Fungsi
Kandungan
Fungsi
Magnesium (Mg)
Sebagai penerima energi dari matahari. Unsur Mg ikut berperan dalam reaksi enzim dalam proses transfer energi dalam tubuh tanaman
Boron (B)

Boron berperan dalam penyerapan nitrogen serta merangsang perkembangan akar dan buah
Seng (Zn)

Seng membantu pertumbuhan daun tanaman dan pembentukan klorofil
Besi ( Fe)
Unsur Fe berfungsi untuk membantu mempertahankan vigor tanaman serta memperkuat batang dan daun tanaman. Selain itu, unsur ini juga membantu pembentukan klorofil, pernapasan, dan fotosintesis
Mangan (Mn)
Unsur Mn berperan membantu pembentukan klorofil dan kelancaran fotosintesis
Molibdenum (Mo)

Unsur Mo dalam tanaman berfungsi untuk merangsang pertumbuhan daun dan membantu proses  pengikatan nitrogen yang bebas di udara
Sumber:Panduan pemupukankandungan pupuk makro dan mikro
Pemupukan tanaman semangka di PT. Benih Citra Asia dilakukan setiap 1 (satu) minggu sekali, pemupukan tersebut terdata seperti pada tabel di bawah ini
Tabel 4.3 Pemupukan tanaman semangka
URAIAN DAN KETERANGAN
Pemupukan Susulan
Umur Tanaman
Jenis Pupuk
Perbandingan
Dosis per Tanaman
Perlakuan
I
10 Hst
KNO3
1
3 gr
Di kocor pada 10 lt air
II
17 Hst
ZA+KCL
1:1
5gr
Di kocor pada 10 lt air
III
25 Hst
Mutiara
1
5 gr
Di kocor pada 10 lt air
IV
32 Hst
ZA+KCL
1 : 1
5 gr
Di kocor pada 10 lt air
V
40 Hst
Mutiara+KCL
1 :1
5 gr
Di kocor pada 10 lt air
VI
47 Hst
Mutiara
1
5gr
Di tugal
VII
55 Hst
Mutiara+KCL
1 : 1
10 gr
Di tugal
Sumber :Farm Wirowongso PT. Benih Citra Asia Jember

8)      Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
                 Tanaman yang terserang hama dan penyakit dapat dicegah dengan larutan pestisida bersamaan dengan penyemprotan pupuk daun. Untuk mencegah serangan – serangan hama tanaman dapat di cegah dengan pestisida, yang banyak dijual di pasaran dengan bermacam – macam merk dagang.


a. Hama
Macam – macam hama yang sering menyering tanaman semangka, diantaranya :
1)      Tungau(Tetranychussp)
         Tungau atau mites merupakan hama yang ukurannya sangat kecil 1mm, berbentuk seperti laba – laba dan siklus hidupnya sekitar 15 hari. Hama ini menyerang hebat di musim kering (kemarau) dengan cara menghisap cairan sel daun atau pucuk tanaman. Akibatnya daun menjadi bintik – bintik kuning atau keputihan, sehingga pertumbuhan daun normal menjadi kering.
         Pengendalian tungau dapat disemprot dengan insectisida : Cozeb 80 wp, Klenseck dan Demolish.
2)      Kutu daun (Aphids, Aphis sp)
Kutu daun sering disebut hama lengket (Sunda) atau omo medong (Jawa). Ukurannya sangat kecil, yakni panjangnya antara 1-2 mm. Warnanya sangat bervariasi, ada yang kuning, kuning kemerahan, hijau kekuningan, hijau gelap dan ada pula yang hijau tua. Setiap kutu daun mampu beranak sejak berumur 5-6 hari dan siklus hidupnya berkisar 14-18 hari.
Umumnya, kutu daun ini menyerang secara berkelompok di bawah permukaan daun dengan menghisap cairan sel tanaman. Kadangkala, menyerang kuncup bunga dan batang muda. Serangan kutu daun dapat menyebabkan perubahan bentuk daun yakni mengkerut ke bawah dan keriting. Pada tingkat serangan berat menyebabkan bercak-bercak menguning, kemudian mengering seperti terbakar oleh sinar matahari.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan secara kultur teknis dan kimiawi. Cara kultur teknis antara lain dengan cara sistem pola tanam dan pemeliharaan tanaman yang baik. Cara kimiawi dengan menggunakan insektisida sistemik pada waktu tanam, antara lain Furadan 36 (80 kg/Ha) dicampurkan dengan tanah. Sewaktu di pertanaman, kutu daun dapat disemprot dengan insektisida seperti Decis 2,5 EC (0,04%), Hostanthion 40 EC (0,1%) atau Orthene 75 WP (0,1%).
3)      Ulat daun (Spodoptera sp)
         Ulat daun disebut juga grayak. Ulat yang sudah berkembang maksimal, panjangnya mencapai 25 mm, bentuknya bulat panjang dan berwarna hijau sampai coklat. Siklus hidupnya dari telur menjadi kupu-kupu antara 30-61 hari, tergantung tinggi rendahnya temperatur udara. Ulat Spodoptera menyerang tanaman semangka di musim kemarau. Menyerang daun hingga berlubang-lubang yang ukurannya tidak menentu. Serangan yang berat dapat mengakibatkan tanaman menjadi gundul kadang-kadang buah dimangsanya juga.
       Pengendalian ulat Spodoptera dapat dilakukan secara mekanis, yaitu mengumpulkan larva dan telurnya yang belum untuk segera dimusnahkan. Pengendalian secara kimia dapat menggunakan :cozeb 80 wp,klenseck ,dan demolish.
4)      Thrips (Thrips sp)
         Thrips sering disebut kutu loncat (sunda) dan kemerki (jawa) merupakan hama yang ukurannya sangat kecil. Ukuran panjangnya 1,0 – 1,2 mm, hama ini menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan sel daun. Daun yang di serang akan berubah warna menjadi keperak – perakan seperti perunggu. Bila serangan berat dapat mengakibatkan semua daun mengering dan akhirnya mati. Kerusakan akibat serangan Thrips dapat berat sekali bila keadaan cuaca kering (musim kemarau). Thrips juga dapat berperan sebagai vektor virus.
         Pengendalian hama thrips dapat dilakukan dengan cara rotasi tanaman dan waktu tanam yang tepat serta dengan semprotan insectisida Cozeb 80 wp.


5)      Lalat buah (Dakus sp)
         Lalat buah memiliki ukuran panjang ± 0,5 cm, berwarna cokelat tua pada dada dan kakinya. Siklus hidup dari telur menjadi serangga dewasa (lalat) berlangsung selama 4 (empat) minggu. Buah semangka yang terserang lalat buah akan membusuk dan berlubang kecil. Kerusakan berat menyebabkan buah membusuk, bentuknya tidak normal dan rontok. Di dalam buah semangka yang diserang, terdapat larva lalat yang pandai meloncat.
         Pengendalian secara kimiawi menggunakan pestisida Pentroganol dengan cara membuat perangkap pada lalat jantannya.

b. Penyakit
1)      Downy mildew atau tepung palsu (Pseudopenonospora Cubensis)
Penyebabnya adalah cendawan. Penyakit ini sering menyerang daun – daun tua. Gejala serangan penyakit ini adalah mula-mula tampak bercak kuning muda, kemudian berubah menjadi bercak-bercak kuning tua. Bercak tersebut umumnya bersegi banyak dengan batas-batas tulang daun. Bila daun dibalik akan tampak jamur berwarna hitam. Serangan penyakit ini dapat menyebabkan daun mengering dan mati sebelum waktunya.
Pencegahan penyakit downy mildew dapat dilakukan dengan perbaikan drainase tanah, rotasi tanaman, mencabut tanaman yang sakit semprotan fungisida Previcur-N, Redomil MS dan Cozeb 80 wp, Benlock sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
2)   Antraknose(Colletotrichum Lagenarium )
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan. Penyakit antraknose sering disebut penyakit krapak atau keresek. Penyakit ini menyerang daun-daun semangka sehingga menjadi kering dan mati. Serangan cendawan Colletotrichum biasanya mulai dari daun-daun pusat tanaman, berupa bercak-bercak bundar. Bila diamati secara seksama, bercak-bercak tersebut bagian luarnya berwarna coklat sedangkan bagian dalamnya berwarna coklat muda. Pada batang, tampak lekungan bulat lonjong sampai garis-garis berwarna coklat gelap. Lalu menjadi abu-abu dan akhirnya mengering.Pada buah yang diserang terdapat lekungan bundar dan akhirnya keluar cairan kental berwarna seperti daging salmon.
3)   Layu fusarium(fusarium Oxysporum Schlect)
Disebut juga penyakit melepas atau alum (Jawa). Penyebabnya adalah cendawan. Penyakit ini biasanya menyerang bagian perakaran serabut tanaman semangka, sehingga menjadi busuk dan kulit akarnya mengelupas.
Tanaman semangka yang diserang penyakit ini sebagian atau keseluruhan tanaman akan layu secara perlahan-lahan atau mendadak. Daun-daun yang layu kemudian menguning dan akhirnya kering.
Usaha pengendalian penyakit layu fusarium dapat dilakukan secara terpadu, yakni dengan cara : penanaman varietas semangka yang tahan (resisten), rotasi tanaman yang bukan sefamili, perbaikan drainase tanah, perlakuan benih atau bibit dengan larutan fungisida sistemik Benlate 0,5 gr/lt selama beberapa menit, pengapuran tanah dan menghindari perlakuan mekanik akar pada waktu pemeliharaan tanaman.
4)   Virus mosaik
Jenis virus yang menyerang tanaman semangka adalah Cucumber Mosaik Virus (CMV). Semangka virus ini menyebabkan tunas-tunas baru memendek. Pucuk tanaman menggulung dan keriting dan nampak bercak kuning hijau mosaik, tanaman menjadi lemah dan sulit berbuah. Sekalipun terbentuk buah, biasanya berukuran tidak normal (mengecil), daging buah mengeras dan pada permukaan buah terdapat bercak-bercak tidak merata.
Pengendalian penyakit virus ini dapat dilakukan dengan penggunaan varietas semangka yang tahan virus (resisten), dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida.
Tabel 4.5 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Semangka
Penyemprotan

Umur tanaman
Jenis Pestisida Dan Konsentrasi
Perlakuan
Insektisida
Konsentrasi/tangki (14 lt)
Fungisida
Konsentrasi/tangki (14 lt)
I
15 Hst
Confidor
10 ml
Dithan
14 gr
Disemprot
II
20 Hst
Marshal
10 ml
Bion-M
14 gr
Disemprot
III
25 Hst
Klensect
14 ml
Starmyc
10 gr
Disemprot
IV
30 Hst
Prevator
10 ml
Revus
10 ml
Disemprot
V
35 Hst
Confidor
10 ml
Dithan
14 gr
Disemprot
VI
40 Hst
Marshal
10 ml
Bion-M
14 gr
Disemprot
Sumber : Farm Wirowongso PT. Benih Citra Asia

9)      Irigasi
Pada musim penghujan pengairan atau irigasi tidak perlu dilakukan karena kebutuhan air oleh tanaman sudah terpenuhi oleh air hujan. Pemberian air yang tepat disesuaikan dengan fase perkembangan tanaman dan curah hujan. Pada musim kemarau pengairan dilakukan dua hari sekali sampai menjelang berbunga, sekitar tiga minggu setelah tanam. Menjelang pembungaan/sebelum bunga mekar, perlu dilakukan perendaman atau diari setiap hari agar bunga tidak gugur. Setelah tanaman berbungaselama pembungaan sekitar 5 – 7 hari tanaman tidak dilakukan pengairan dengan tujuan agar proses pembentukan buah tidak terganggu dan buahnya tidak mudah pecah.
Pada saat buah sebesar telur ayam sebelum dilakukan seleksi buah perlu dilakukan pengairan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelembaban lahan agar tetap stabil dan ukuran buahnya bisa maksimal. Setelah seleksi buah, kebasahan lahan perlu di jaga sampai sekitar umur 23 hari dari bunga mekar. Fase ini merupakan fase pembesaran buah. Apabila terjadi kekurangan air, kulit buah akan mengeras, kemudian apabila diairi lagi buah akan banyak yang pecah dan busuk.
Setelah umur 24 hari dari pembungaan, sedikit demi sedikit pengairan dikurangi. Hingga sepuluh hari menjelang panen, pengairan di hentikan (agar lahan menjadi kering), dengan maksud untuk memproleh kadar gula dalam buah yang lebih tinggi, serta memudahkan pemanenan.

10)   Pemangkasan atau Pewiwilan
            Pemangkasan atau pewiwilan adalah kegiatan memotong batang primer (utama), batang sekunder (batang yang tumbuh setelah batang primer), batang tersier (batang yang tumbuh pada ketiak batang sekunder). Tujuan pemangkasan adalah agar tanaman tidak rimbun, sirkulasi udara lancar dan yang paling penting demi perkembangan buah, kualitas buah yang dihasilkan oleh tanaman.
Sebelum melakukan pemangkasan pada batang sekunder terlebih dahulu melakukan pemangkasan pada batang primer caranya adalah memangkas pada ujung batang primer pada not ke lima (lima daun dari daun pertama hingga daun ke lima ). Selanjutnya ialah memangkas batang yang tumbuh setelah batang primer (batang sekunder). Batang sekunder yang tumbuh biasanya lebih dari lima batang. Namun, cabang yang dibutuhkan untuk proses budidaya hanya tiga batang, jadi yang lainya dilakukan pemangkasan (Toping ). Pemangkasan pada batang tersier di sisakan 1 (satu) daun tujuannya agar tanaman tidak gundul dan sebagai fotosintesis. Alat yang digunakan pada kegiatan pemangkasan atau pewiwilan adalah gunting.

F.     Penyungkupan Bunga Pada Tanaman Semangka (isolasi)
                  Penyungkupan merupakan proses menutup bunga jantan (male) dan bunga betina (female) yang sudah siap di polinasi, kegiatan penyungkupan dapat dilakukan dengan cara membungkus bunga jantan dan bunga betina dengan sedotan yang di potong – potong sepanjang  5 (lima) cm yang ditutup pada salah satu ujungnya. Tujuan dari penyungkupan adalah untuk menghindari penyerbukan satu tanaman (serumah). Kegiatan menyungkup pada tanaman semangka dilakukan pada sore hari.

G.    Polinasi
Polinasi adalah proses penyerbukan antara bunga jantan dan betina yang berbeda tanaman tetepi dalam satu varietas (perkawinan silang) yang dilakukan dengan bantuan manusia (sengaja). Pada tanaman semangka dilakukan pada saat tanaman berumur 30 (tiga puluh) hst, kegiatan polinasi dilakukan selama 30 (tiga puluh) hari polinasi, yaitu pada pagi hari mulai jam 6 – 11 siang.


Tabel 4.6 Alat dan bahan dalam proses polinasi pada tanaman semangka       

Alat dan bahan
No
Alat
Fungsi
1
Keranjang
Sebagai tempat alat dan bahan polinasi
2
Staples dan isinya
Untuk menyeteples kertas pembungkus bunga hasil polinasi
3
Botol alkohol
Sebagai tempat alkohol

No
Bahan
Fungsi
1
Alkohol
Untuk menyeterilkan tangan
2
Kertas layangan atau sedotan
Sebagai pembungkus bunga betina hasil polinasi
3
Benang siet
Sebagai tanda pada bunga hasil polnasi
4
Bunga jantan dan bunga betina
Sebagai objek atau mediator
Sumber: Farm Wiro PT. Benih Citra Asia Jember
Cara polinasi yaitu:
1)      Memetik bunga jantan yang sudah dilakukan penyungkupan/isolasi bunga.
2)      Membuka sungkup atau penutup bunga betina dan bunga jantan yang siap polinasi.
3)      Mengoleskan serbuk sari bunga jantan pada putik bunga betina dengan merata.
4)      Menutup bunga betina hasil polinasi menggunakan kertas kemudian menseteplesnya.
5)      Memberikan tanda bunga betina hasil polinasi dengan mengikatkan benang siet pada tangkai buah.

H.     Roguing tanaman
                 Roguing tanaman adalah kegiatan seleksi pada tanaman yang off type atau menyimpang dari pertumbuhan normal lalu mencabutnya kegiatan ini dilakukan pada ± 40 (empat puluh) hst.

I.         Panen
                  Panen merupakan kegiatan akhir dari pelaksanaan budi daya tanaman. pada tanaman semangka panen dilaksanakan pada saat tanaman berumur ± 60 hst. Dalam kegiatan pemanenan semangka ini ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain :
1.         Persiapan panen
Sebelum panen dilakukan, dibutuhkan beberapa peralatan yang harus disiapkan, antara lain:
a.         Pisau/gunting
b.         Karung
2.         Ciri – ciri buah semangka yang siap panen
a.          Warna dan tekstur kulit buah terlihat bersih, jelas dan mengkilap
b.         Sulur kecil yang terletak dibelakang tangkai buah telah berubah warna menjadi cokelat tua dan mengering
c.          Bila buah di tepuk dengan tangan akan terdengar bunyi nyaring dan berat


  1. Penentuan pemanenan

Sebelum panen dilakukan, terlebih dahulu melakukan penyeleksian buah yang bertanda dan tidak bertanda benang siet, buah semangka yang tidak bertanda benang siet dibuang.
  1. Cara pemanenan
Buah yang dipanen buah yang benar – benar tua/masak secara fisiologis dan bertanda benang siet. Buah yang akan dipanen dipotong menggunakan gunting pada tangkai buahnya, dengan jarak ± 7 cm dari buah, memasukkan buah ke dalam karung dan membawa hasil panen ke farm wiro untuk perlakuan ekstraksi.

J.      Pasca Panen
Pasca panen merupakan kegiatan penanganan lebih lanjut. Setelah proses pemanenan agar mendapatkan  biji semangka yang berkualitas dan bermutu sesuai standart perusahaan.

1)       Ekstraksi 
Ekstraksi adalah proses pengambilan biji dari daging buah, meliputi : pembelahan, pengirisan daging buah, fermentasi, pemisahan biji dari daging buah, pencucian dan penjemuran.


Tabel 4.7 Alat dan bahan ekstraksi
No
Alat
Fungsi
1
Pisau
Untuk membelah buah semangka
2
Sendok plastik
Untuk memisahkan biji dan daging buah dari kulit pada semangka Non biji
3
Baki
Sebagai tempat penyucian biji semangka
4
Staples + bijinya
Untuk menyetaples label pada screen pembungkus biji semangka
5
Mesin treser semangka
Untuk memisahkan biji dan daging buah dari kulit buah

No
Bahan
Fungsi
1
Buah semangka
Sebagai objek/mediator
2
Abu dapur
Untuk membersihkan biji semangka dari sisa – sisa daging buah
3
Air
Untuk mencuci biji semangka
4
Screen
Sebagai pembungkus biji semangka yang sudah dicuci dan akan dijemur
5
Label
Untuk mencantumkan kode produksi
Sumber :Farm wiro PT. Benih Citra Asia Jember

2)      Pengeringan atau Penjemuran
Di PT. Benih Citra Asia pengeringan atau penjemuran biji semangka memanfaatkan sinar matahari. Penjemuran atau pengeringan dilakukan pada jam 08:00 – 10:00 wib, Kemudian di ulamg lagi pada sore hari jam 14:00 – 16:00 wib. Penjemuran dilakukan 2 – 3 hari tergantung kondisi cuaca. Jika di musim penghujan penjemuran bisa lebih dari 3 (tiga) hari hingga biji benar – benar kering. Penjemuran biji semangka bertujuan untuk mendapatkan kadar air yang ideal yaitu sekitar 12 hingga 14 %.

3)       Sortasi benih
Sortasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh benih murni bersih serta seragam. Kegiatan ini dilakukan dengan membuang sisa kotoran benih, benih kisut (hampa), benih pecah dan lain-lain. Sortasi dilakukan hingga benih yang di hasilkan mencapai standart minimal kemurnian fisik yang tercantum dalam perusahaan PT. Benih Citra Asia (BCA).

K.      Pegujian Mutu Benih
            Di PT. Benih Citra Asia (BCA) pengujian mutu benih dilakukan oleh petugas dari Seed Quality Assurance (SQA). Pegujian mutu benih meliputi:
1) Pegujian contoh benih (sample)
2) Uji kemurnian
3) Uji daya berkecambah
4) Uji hibdriditas
5) Uji kadar air benih
6) Uji bobot 1000 butir

1)      Pengambilan Sample Benih dan Penimbangan
Pengambilan sample adalah pengambilan benih (sample) yang masuk milik petani, benih masuk regular, benih masuk stock seed untuk dilakukan pegujian daya berkecambah (DB) oleh petugas dari Seed Quality Assurance.
      Setelah mengambil sample kegiatan selanjutnya ialah menimbang sample benih yang telah di ambil dengan bobot yang telah di tentukan perusahaan dari masing – masing varietas benih. Tujuan dari pengambilan sampel dan penimbangan benih adalah untuk mengambil contoh (sampel) dalam jumlah yang sesuai untuk pengujian yang telah di tentukan oleh perusahaan dan mempunyai susunan atau komponen yang sama dengan nomer lot benihnya.


2)      Uji Kemurnian
      Uji kemurnian adalah cara untuk mengetahui tingkat kemurnian dari benih semangka. Yang menjadi dasar dari uji kemurnian benih ada 3 (tiga) komponen yaitu benih murni (BM), benih tanaman lain (BTL) dan kotoran benih (KB). Tujuan dari uji kemurnian benih  adalah untuk menentukan persentase komposisi (berdasarkan berat) contoh yang di uji dan berdasarkan kesimpulan lot, untuk mengidentifikasi berbagai spesies benih dan kotoran benih dalam contoh benih.

Tabel 4.8 Alat dan bahan uji kemurnian benih tanaman semangka
No
Alat
Fungsi
1
Meja pengujian
Tempat melakukan pengujian
2
Petridish
Tempat benih tanaman lain dan kotoran benih
3
Spatula
Pemisah kotoran benih dan benih tanaman lain
4
Magnifer lamp.
Menerangi jalannya pengujian
5
Kaca pembesar
Memudahkan dalam pengujian
6
Timbangan
Menimbang benih
7
Kursi analisis
Tempat duduk

No
Bahan
Fungsi
1
Benih semangka
Objek atau mediator
Sumber :Laboratorium PT. Benih Citra Asia Jember



Langkah-langkah analisis kemurnian
1)      Menyiapkan contoh kerja
2)      Minimbang berat awal pada contoh kerja
3)      Memisahkan benih dalam ketentuan tiga komponen yaitu benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih.
4)      Minimbang berat dari masing-masing komponen tersebut.
5)      Melakukan hitungan analisis kemurnian dengan rumus :

Keterangan:
BM  = Benih Murni
BTL = Benih Tanaman Lain
KB   = Kotoran Benih


6)      Mencatat hasil uji analisis kemurnian
7)      Melaporkan kepada Seed Quality Assurrance (SQA)

3)      Uji Daya Berkecambah
      Uji daya berkecambah bertujuan untuk menentukan potensi perkecambahan maksimal suatu lot benih yang selanjutnya dapat digunakan untuk membandingkan mutu benih dari lot – lot yang berbeda serta untuk menduga nilai pertanaman di lapang. Uji daya berkecambah (DB) pada benih tanaman semangka dapat dilakukan dengan metode uji kertas digulung dengan plastic (UKDDP) dan Pada pasir.
a)      Langkah – langkah uji daya berkecambah Metode Uji Kertas Digulung Dengan Plastik (UKDDP)
1)   Menyiapkan benih, kertas buram dan plastik yang akan digunakan sebagai media kemas
2)   Menyeterilkan kertas buram menggunakan air hangat
3)   Meniriskan kertas buram tersebut hingga keadaan lembab
4)   Menyeterilkan plastik menggunakan alcohol
5)   Menyusun plastik dan 3 lembar kertas buram
6)   Benih dikemas dalam 4 ulangan dengan jumlah 100 butir benih
7)   Menggulung plastik, dan menyimpan dalam germinator diruang isolasi pengujian daya berkecambah
8)   Melakukan pengamatan tahap 1 dan pengamatan tahap 2 disesuaikan dengan Standar Ketentuan Mutu (SKM).
9)   Melakukan pencatatan pada hasil pengujian daya berkecambah, laporan hasilnya dan buku induk pengujian benih.
b)      Langkah kerja daya berkecambah pada media pasir
1)      Menyiapkan benih, pinset, pasir yang telah diayak dan baki plastik yang akan digunakan sebagai media semai.
2)      Menyeterilkan pasir yang telah diayak dengan dipanaskan kurang lebih 3 jam.
3)      Menyeterilkan pingset dan baki plastik dengan menggunakan alkhohol dilap hingga kering.
4)      Benih disemai dalam 4 ulangan kali 100 butir benih yang diambil secara acak dari fraksi benih murni dengan media semai satu baki plastik terdapat ulangan.
5)      Benih yang telah disemai tersebut ditutup kembali dengan pasir.
6)      Meletakkan baki pada meja pengujian
7)      Melakukan pengamatan tahap 1 (frist count) dan pengamatan tahap ke-2 (final count) disesusaikan dengan ketentuan mutu (KM), standart substark dan pengujian.
8)      Melakukan pencatatan pada hasil pengujian daya berkecambah, laporan hasil uji dan buku induk pengujian benih.
9)      Melaporkan hasil ujian pada Seed Quality Assurance (SQA)

4)       Uji hibriditas                                                                                          
                           Uji hibriditas adalah cara yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kemurnian dari hasil persilangan dua varietas. Berikut ini adalah cara-cara pengujian hibriditas.
a)      Semai benih atau kecambah per kode tanam sebanyak ±200 bibit.
b)      Pengolahan tanah sambil pengguludan dengan lebar 80 cm panjang menyesuaikan dan jarak antar guludan 50 cm .
c)      Memasang pupuk dasar dan mulsa.
d)     Membuat lubang tanam dengan jarak antar tanaman 30 cm dan antar barisan tanam 60 cm.
e)      Pemberian tanda (tanggal tanam, populasi, nomor kode benih).
f)       Penanaman bibit.
g)      Pemeliharaan.
h)      Pengamatan karakter tanaman, hitung jumlah tanaman non hibrida.
i)        Melakukan pencatatan pada laporan Hasil Uji Hibriditas.
j)        Melakukan laporan pada SQA.

5)       Uji kadar air
                     Dua cara pengujian kadar air pada benih semangka yaitu:
Pengujian kadar air dengan cara menghancurkan benih dan memasukkan ke dalam alat Digital Moisture Meter, maka secara otomatis alat tersebut dapat menunjukkan berapa persen kadar air yang ada dalam benih dari sample syarat kelulusan dari uji kadar air maksimal dibawah 12%.





6)      Uji Bobot 1000 Butir
Langkah-langkah kerja uji bobot 1000 butir.
a.       Meyiapkan contoh benih yang telah di ambil dan menjadi contoh kerja.
b.      Memisahkan benih menjadi 8 ulangan dengan masing –masing ulangan berjumlah 100 butir.
c.       Kemudian menghitung berat benih masing – masing ulangan tersebut.
d.      Setelah diketahui berat masing–masing ulangan benih tersebut maka gunakan rumus ketentuan untuk mengetahui bobot suatu benih dari 8 ulangan tersebut.
e.       Tahap akhir dapat mengetahuibobot 1000 butir suatu benih.
f.       Melakukan pencatatan bobot 1000 butir pada buku analisis bobot 1000 butir.

L.     Packing
                 Packing merupakan kegiatan mengemas benih. Packing ini dilakukan setelah benih yang di uji di laboratorium Seed Quality Assurance (SQA) di nyatakan lulus kemudian benih diproses (dipisahkan antara benih bernas dan benih hampa) dan disimpan di gudang bulky, bobot per pouch kemasan untuk benih semangka (Citrullus lanatus) adalah 20 gram. Jumlah 1 (satu) dosnya 180 pack. Kegiatan  packing ini merupakan kegiatan akhir pada tahap proses produksi benih semangka. Setelah benih semangka sudah di packing kemudian dapat di distribusikan ke konsumen atau pelanggan.


Tabel 4.9 Macam – macam alat di packing (pengemasan)
No
Jenis
Jumlah
1
Mesin sealer
3
2
Mesin seamer
1
3
Mesin setempel
2
4
Mesin penggilingan
1
5
Timbangan analitik
2
6
Timbangan biasa
1
7
Timbangan kecil
7
Sumber :Data sekunder packing (pengemasan) PT. Benih Citra Asia Jember

1. Instruksi Kerja di Packing
a.      Intruksi Kerja Pengemasan
Penanggung jawab: packing and shipping coordinator
prosedur kerja sebagai berikut:
1.      Processing coordinator membuat  perintah packing
2.      Diajukan ke processing manager dan logistic direktur
3.      Berdasarkan perintah packing, packing coordinator menyiapkan benih dan material pecking
4.      Memberi  keterangan mutu  dengan menggunakan Hot print
5.      Melakukan penimbangan  sesuai perintah pecking
6.      Mengepres kemasan dengan mesin sealer
7.      Menghitung dan memasukkan hasil pecking kemasan besar ke dalam kardus untuk kemasan kecil, masukkan kedalam inert box, lalu kedalam kardus
8.      Menata kardus pada tempat penyimpanan barang jadi

b.      Intruksi Kerja Mesin Sealer
Penanggung jawab packing and shipping coordinator langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.      Mengecek fungsi alat sealer
2.      Memasukkan kabel pada stop kontak listrik
3.      Menekan tombol on dan head seal
4.      Menunggu mesin sealer  sampai mencapai temperature regular 250  derajat
5.      Mengatur jarak seal dan batalkan sesuai panjang kemasan
6.      Melakukan pengemasan dengan kecepatan maksimal
7.      Setelah selesai mematikan mesin dengan menekan tombol off
8.      Menarik kabel dari stop kontak listrik
9.      Membersihkan mesin sealer dari kotoran

c.       Intruksi Kerja Mesin Seamer
Langkah- langkahnya sebagai berikut :
1.      Memasukkan kabel listrik ke stop kontak
2.      Menekan tombol on
3.      Memasukkan kaleng beserta tutupnya satu persatu ke tempat pengepresan
4.      Menarik tuas pengepresan ke atas
5.      Menunggu beberapa saat sampai kaleng tertutup rapat
6.      Setelah kaleng tertutup rapat, menarik  tuas kebawah
7.      Mengambil kaleng dan memasukkannya ke dalam kardus
8.      Mematikan mesin dengan menekan tombol off

d.      Intruksi Kerja Alat Hot Print
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.      Memasukkan kabel pada stop kontak listrik
2.      Menghidupkan dengan menekan tombol on
3.      Memutar pengaturan pemanas ke level  7
4.      Menunggu 5 menit sambil memasang nomor lot, kada luarsa sesuai yang dikehendaki
5.      Melakukan penyetempelan dengan menekan tuas kearah kemasan  satu -persatu
6.      Mematikan tombol dengan menekan tombol off
7.      Mencabut kabel listrik dari stop kontak

F.Pemasaran
Pemasaran adalah pendistribusian barang hasil produksi dari sebuah perusahaan kepada konsumen. Di PT. Benih Citra Asia pemasaran dikeluarkan oleh markeeting dan telah beredar di sekuruh Indonesia terutama di Pulau Jawa yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah. Adapun tugas dari marketing adalah :
a.         Menyalurkan barang dari perusahaan kepada konsumen
b.         Menghitung data untuk  rencana pembelian pengeluaran dan penjualan barang hasil produksi
c.         Mengkoordinir kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran
d.        Melaksanakan pembayaran administrasi yang berhubungan dengan pembelian







BAB V
KESIMPULAN

A.      Kesimpulan
Dengan dilakukannya proses budidaya tanaman semangka hibrida  diambil kesimpulan sebagai berikut:
a.         Pengolahan tanah dilakukan untuk mengendalikan gulma dan membuat tanah menjadi gembur dan subur serta zat-zat racun yang ada didalam tanah terbuang.
b.         Pemberian pupuk dasar sebelum dilakukan penanaman hasilnyaakan lebih baik, karena dapat menambah unsur-unsur hara dalam tanah.
c.         Pemasangan mulsa plastik hitam perak (MPHP)sangat baik dilakukan pada pukul 10-14.00 karena pada saat itu terik matahari sangatmenyengat sehinggamemudahkan kita untuk menarik MPHP, dan keadaan MPHP akan kencang di siang maupun pagi hari.
d.        Tanah dan campuran pupuk kandang ternyata sangat baik untuk media pembibitan semangka di polybag, karena tanah tersebut sangat gembur, banyak mengandung bahan organik yang dapat menyuburkan tanah.
e.         Penanaman semangka hibridapaling baik dilakukan pada sore hari sekitar jam 3-5 sore, hal ini bertujuan agar tanaman terhindar dari kontak langsung dengan sinar matahari dan tanaman bisa beradaptasi.
f.          Pemupukan dilakukan secara rutin agar tanaman dapat tumbuh normal. Pemupukandilakukan untuk menambah unsur hara, karena unsur harayangada di dalam tanah tidak mencukupi kebutuhan tanaman semangka.
g.         Penyemprotan dilakukan 3 harisekali untuk memperkecil serangan hama dan penyakit. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari sekitarjam 6:30-9:00 pagi, karena pada waktu tersebut cairan pestisida dapat bekerja dengan baik, jika penyemprotan terlalu siang cairan pestisida akan berdampak buruk pada tanaman karna cairan tersebut terkena sinar matahari yang panas.

B.     Saran
1.        Semua perlengkapan mengenai prakerin sebaiknya dilengkapi terlebih dahulu sebelum prakerin dilaksanakan (sebelum pemberangkatan).
2.        Pemberangkatan siswa prakerin diharapkan tepat waktu untuk memperlancar perlaksanaan prakerin.
3.        Bagi siswa kedepannya diharakan agar sudah mempersiapkan diri sebelum berangkat ke tempat prakerin (baik persiapan mental maupun fisik).



DAFTAR PUSTAKA

Rukmana R. 1995.Budi daya Semangka Hibrida. Kanisius : Yogyakarta

Sobir dan Firmansyah. 2010. Budi daya Semangka Panen 60 Hari.
              Penebar suadaya: Jakarta.

Tjahjadi, N.1987.Seri Budi daya Semangka.kanisius : Yogyakarta

Tjahjadi, N.1987.Bertanam Semangka.Kanisius : Yogyakarta

Wihardjo & Suwandi.1993.Bertanam Semangka.Kanisius : Yogyakarta

Ade setiawan dan Yani trisniwati. 1993. Semangka dan labu penebar swadaya : jakarta

HTTP.// gambar semangka. Com
Lampiran 1. Daftar Produk Semangka di PT. Benih Citra Asia
NO
VARIETAS
DESKRIPSI
Kebutuhan Benih per Ha (gr)
Umur
Panen
Produksi per Tanaman (Kg)
1
Torino F1
Buah bulat, kulit buah kuat, keras,dan tebal.  Daging warna merah, berbiji, warna kulit hijau dengann garis lurik hijau agak gelap, berasa manis. Toleran penyakit kesek.
300
60 Hst
9 – 12
2
Arsenal F1
Tipe buah bulat (non biji). Daging buah berwarna merah. Warna kulit bergaris hijau agak gelap. Toleran terhadap penyakit Downy Mildow.
300
60 Hst
9 – 12
3
Zona F1
Semangka lonjong dan berbiji. Rasa sangat manis dengan daging buah berwarna merah menyala, kulit tebal, keras, sehingga tahan pecah. Toleran terhadap penyakit kresek.
300
60 Hst
9 – 12
4
Gonzales F1
Warna kulit buah hitam, warna daging buah merah berbiji sedikit, rasa sangat manis dan renyah. Toleran terhadap penyakit kresek. Cocok didataran rendah
300
60 Hst
9 – 12
5
Made F1
Semangka berbentuk bulat, berbiji. Warna daging buah merah, rasa sangat manis. Toleran terhadap penyakit kresek
300
60 Hst
9 – 12
Lampiran 2. Analisa usaha tanaman semangka
A.    Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
No
Kebutuhan
Jumlah
Harga satuan
(Rp)
Harga total
(Rp)
A.
Fixed Cost




1.       Sewa lahan
0,25 ha
3.000.000
3.000.000

2.       Alat-alat




a.       Sprayer
1
350.000
350.000

b.      Ember
2
15.000
30.000

c.       Cangkul
1
150.000
150.000

d.      Sabit
1
30.000
30.000

JUMLAH


3.560.000
B.
Variable Cost




SAPRODI




3.       Tenaga kerja




a.     Pembuat bedengan borong
Borongan
300.000
300.000

Tenaga penanaman
10
20.000
200.000

Tenaga penyemprotan
5
20.000
100.000

Tenaga pemupukan
5
20.000
100.000

Tenaga perawatan  dan penyiangan
5 X 10
20.000
500.000

Tenaga mengisi kantong semai
5000 lb
10
50.000

a.       Pengolahan tanah

1.200.000
300.000

b.      Penyemaian

150.000
150.000

c.   Tenaga prosesing
5
20.000
100.000

d.      tenaga Packing
Borongan
300.000
300.000

e.       Panen dan angkut

640.000
640.000

Pemerosesan dan pengujian  benih

2.500.000
600.000

Benih
2 bks
70.000
140.000

Pupuk
a.       Pukan
b.      ZA
c.       KCl

10 krg
125 kg
100 kg

6.000/karung
2.500
3.000

60.000
312.500
300.000

Pestisida




·         Polyram
70 kg
4.100
287.000

·         Curacron
10 liter
17.000
170.000

·         Nutraphos
40 kg
8.000
320.000

·         Ridomil
5 kg
36.000
180.000

MPHP
8
150.000
1.200.000

Mulsa tranparan
10
120.000
1200.000

Lain – lain

500.000
500.000

JUMLAH


7.869.000

JUMLAH FC + VC


11.429.000
C.
PERHITUNGAN



1.
Perkiraan hasil




Penen
15.000
4.500
45.000.000
2.
Perkiraan keuntungan


31.610.850
3.
R/C Ratio


2,07





a.       Pengeluaran.
·         Sewa lahan        +          Peralatan                     = Rp    3.560.000
    Saprodi dan tenaga kerja                                       = Rp  7.869.000,00
·         JUMLAH                                                         = Rp 11.429.500
b.      Penerimaan.
produksi minimum 15000 @ 5000 populasi (45000 kg x harga per kg.)
Panen = 45.000 x 3.000 = Rp 135.000.000,00

v  Jika di jual perbuah = Rp 135.000.000,-
v  Jika di jual per gram biji perbuah ± 300 biji dengan berat ± 30 gram x 15000 buah = 450.000 gram
Jika per 10 gram Rp 25.000= 450.000: 10= 45000 gram x 25.000=1.125.000.000

c.       Keuntungan
= jumlah penerimaan – jumlah pengeluaran
 Penjualan perbuah = Rp 135.000.000,00  – Rp 11.429.000,00 =123.571.000
Penjualan per 10 gram= Rp 25.000= 450.000: 10= 45000 gram x 25.000=1.125.000.000- 11.429.000 = Rp  1.113.571.000,-



Analisa ini sekedar acuan
Lampiran 3.Dokumentasi Kegiatan di PT. Benih Citra Asia Jember

PT. BENIH CITRA ASIA
Jl. Akmaludin No. 26, PO.BOX 26Jember  68175
Telp (0331) 323216  Fax (0331) 323603
Jawa Timur Indonesia
e-mail : betrasia@ymail.com
 


No.
Kegiatan Persiapan TanamSemangka Hibrida
Hasil Dokumentasi
1.
Pengolahan tanah menggunakan Hand traktor



2.
Pembuatan bedengan,
Lebar bedengan 60 cm
Tinggi bedengan 30
Panjang sesuai kondisi lahan



3.
Pembuatan hamparan
Lebar hamparan 200 cm
Panjang sesuai kondisi lahan



4.
Pemberian kapur dolomite



5.
Pembuatan lubang untuk pupuk dasar



6.
Pemasangan pupuk dasar, 2:1:1
SP36 = 50 kg/0,1 ha
KCL = 20 kg/0,1 ha
ZA    = 20 kg/0,1 ha



7.
Penarikan MPHP dan penghamparan



8.
Pemotongan MPHP



9.
Alat penjepit MPHP
Penjepit depan, samping kanan dan samping kiri
10.
Pemasangan ujung MPHP



11.
Posisi pasak



12.
Hasil pemasangan pasak



13.
Pemasangan MPHP



14.
Posisi pemasangan penjepit MPHP
Berbentuk U
15.
Hasil pemasangan MPHP



16.
Pemberian tanda tempat lubang tanam



17.
Melubangi MPHP



18.
Hasil pelubangan MPHP



19.
MPHP yang sudah  siap di Tanami

No.
Kegiatan Pembibitan
Hasil Dokumentasi
1.
Alat dan bahan pembuatan polybag



2.
Pengisian polybag



3.
Polybag siap di potong-potong

P: 100cm D: 5cm



4.
Memasukkan polybag ke dalam alat pemotongan



5.
Pemotongan polybag
Menggunakan gergaji



6.
Hasil pemotongan polybag



7.
Pengambilan polybag yang sudah di potong



8.
Penataan polybag



8.
Alat dan bahan pengecambahan benih semangka
9.
Pengecambahan benih dengan cara di peram
10.
Penggulungan kertas UKDDP



11.
Hasil perataan dan yang telah di gulung dan siap di simpan di germinator



12.
Penyimpanan ke dalam germinator



13.
Hasil pemeraman dan benih siap semai



14.
Benih semangka siap pindah ke polibag



15.
Penyiraman media semai



16.
Membuat lubang semai
17.
Penyemaian bibit semangka



18.
Benih yang sudah berkecambah

No.
Kegiatan Penanaman
Hasil Dokumentasi
1.
Bibit semangka siap tanam



2.
Penanaman (transplanting) bibit semangka



3.
Penyiraman
4.
Penyulaman

No.
Kegiatan Perawatan Tanaman
Hasil Dokumentasi
1.
Pembumbunan



2.
Pemberian jerami pada tanaman



3.
Pemberian mulsa transparent  pada hamparan



5.
Sanitasi lahan (lorongan)



6.
Pemupukan susulan sistem kocor.

Pupuk yang digunakan ZA dan Phonska, dengan perbandingan 1:2, 1 ZA dan Phonska 2.



7.
Pemupukan susulan sistem tugal

Pupuk yang digunakan sama dengan pemupukan system kocor, perbedaannya diberikan pada tanaman dalam dosis persendok, 1 sendok 5 gr/tanaman



8.
Macam-macam pestisida
Fungisida dan insectisida



9.
Pengendalian HPT
Menggunakan pestisida diatas.



10.
Pemangkasan cabang skunder



11.
Pemetikan bunga jantan yang sudah mekar sebelum di cup



12.
Pemetikan bunga betina yang sudah mekar sebelum di cup

No.
Kegiatan Pengecupan

Hasil Dokumentasi
1.
Alat dan bahan polinasi tanaman semangka

Benang siet (selfing), staples, kertas layangan, sedotan (pengecupan), dan alcohol



2.
Pengecupan bunga jantan
3.
Pengecupan bunga betina

(Sore hari)



4.
Penyerbukan



5.
Pembungkusan,

Di bungkus dengan kertas koran 9x13 cm



6.
Penyeteplesan



7.
Pengikatan atau pemberian tanda
8.
Hasil penyerbukan



9.
Buah hasil penyerbukan

No.
Kegiatan Panen dan Ekstraksi
Hasil Dokumentasi
1.
Buah siap panen



2.
Pemanenan buah



3.
Buah hasil panen
4.
Proses pembelahan




5.
Pengirisan



6.
Pengerokan dengan mesin treser semangka
7.
Hasil pengirisan



8.
Pengerokan



9.
Peremasan daging buah
10.
Hasil peremasan dan siap di fermentasi



11.
Hasil fermentasi



12.
Pemindahan hasil fermentasi dari baki ke timba



13.
Pemberian air



14.
Pemisahan biji dari daging buah
15.
Biji semangka siap cuci



16.
Pemberian abu dapur dan proses pencucian biji semangka



17.
Pemberian air



18.
Hasil penyucian



19.
Memasukan benih ke screen (kassa)
20.
Penyeteplesan dan pemberian nomer lot



21.
Penjemuran biji semangka
No.
Kegiatan Uji Daya Berkecambah Metode UKDDP Seed Laboratory di Seed Quality Assurance
Hasil Dokumentasi
1
Pengambilan sample
2.
Alat dan bahan penyemaian semangka metode UKDDP



3.
Menyeterilkan baki menggunakan alcohol



4.
Dikeringkan menggunakan tisu
5.
Memasak air hangat untuk membasahi kertas merang



6.
Pemberian air hangat pada kertas merang



7.
Perendaman, tujuannya agar bakteri yang ada pada kertas merang mati.



8.
Benih semangka siap semai



9.
Penyemaian
10.
Bentuk penyemaian benih semangka, posisi zig-zag



11.
Penutupan benih semangka hasil penyemaian



12.
Menggulung hasil semaian benih semangka



13.
Hasil penggulungan



14.
Memasukkan ke dalam plastik dan pemberian label
15.
Memasukkan benih semangka ke dalam germinator



16.
Daya berkecambah benih semangka



17.
Pengamatan pertama (first count)



18.
Pencatatan hasil pengamatan



19.
Pengamatan terakhir (final count)
20.
Pencatatan hasil pengamatan

No.
Kegiatan Uji Daya Berkecambah Metode Pasir di Scren House Seed Laboratory
Hasil Dokumentasi
1.
Alat dan bahan yang digunakan untuk pengujian daya berkecambah (DB) metode Pada pasir



2.
Penyeterilan baki dengan alkohol



3.
Dikeringkan dengan lap kain



4.
Pemberian media pasir
5.
Meratakan media pasir



6.
Hasil meratakan



7.
Penyiraman media sebelum dilubangi



8.
Alat pembuatan lubang semai



9.
Pembuatan lubang semai



10.
Hasil pelubangan dan bentuk lubang semai



11.
Penyemaian benih semangka



12.
Daya berkecambah benih semangka



13.
Pengamatan pertama (first count) + pencatatan



14.
Penyiraman benih semangka yang sudah tumbuh
15.
Pengamatan kedua (final count) + pencatatan

No.
Kegiatan Uji Kemurnian Benih Seed Laboratory di Seed Quality Assurance
Hasil Dokumentasi
1.
Analisis kemurnian



2.
Penimbangan kotoran benih



No.
Kegiatan Pengepakan Benih  Semangka di Ruang Packing
Hasil Dokumentasi
1.
Benih siap di sortasi untuk disimpan di bulky (ruang terkondisi)



2.
Benih siap di packing
3.
Pemberian Nomor Lot, Tgl Kadarluarsa, Berat dan Kemurnian



4.
Kemasan dari depan



5.
Kemasan dari belakang



6.
Penimbangan benih semangka = 10gr/kemasan



7.
Penyileran



8.
Memasukkan kemasan kedalam inner box



9.
Hasil pengepakan/barang jadi



10.
Memasukkan barang jadi ke dalam kardus



11.
Pelakbanan



12.
Barang siap dipasarkan
















Lampiran 4. Lampiran biodata penyusun laporan kelompok semangka
SMKN TLOGOSARI Bondowoso tahun pelajaran 2013-2014

BIOTA PENYUSUN
 












NamaLengkap             :AgusSugianto
NamaPanggilan                       : Agus
Nis                                           :0595/210.104
TempatTanggalLahir               : Bondowoso,22 Agustus 1994
JenisKelamin                           : Laki-laki
Agama                                     : Islam
Alamat                                     : DesaPakisan - Kec.Tlogosari - Bondowoso
Hobbi                                      : Volly Ball
Cita – Cita                               : Guru
Nama Orang Tua
Ayah                                 : Marzuki
Ibu                                     : Hoswati

Email :                                    : -



BIODATA PENYUSUN

 












NamaLengkap                         : Muhammad WakilIsfirosi
NamaPanggilan                       : Wakil
Nis                                           : 0604/219.104
TempatTanggalLahir               : Bondowoso, 27 Februari 1995
JenisKelamin                           : Laki-laki
Agama                                     : Islam
Alamat                                    :DesaSempolanRt 21, Rw 05 – Tlogosari – Bondowoso
Hobbi                                      : Olahraga
Cita – Cita                               : Pengusaha
Nama Orang Tua
Ayah                                 : AbdurRasik
Ibu                                     : Kusni

Email                                        :wakilisfirosi




BIODATA PENYUSUN

 












NamaLengkap                         : Saiful
NamaPanggilan                       : Saiful
Nis                                           : 0613/228.104
TempatTanggalLahir               : Bondowoso, 10 Oktober 1995
JenisKelamin                           : Laki-laki
Agama                                     : Islam
Alamat                                     : DesaGunosari Rt.31 Rw.04 – Tlogosari – Bondowoso
Hobbi                                      : Membaca dan mendengarkan musik
Cita – Cita                               : PengusahaSukses
Nama Orang Tua
Ayah                                 : Niwan
Ibu                                     : Surya

Email                                       :saifularifrahmadarif@yahoo.com




BIODATA PENYUSUN

 












NamaLengkap                         : Taufik Hidayatullah
NamaPanggilan                       : Taufik
Nis                                           : 0618/233.104
TempatTanggalLahir               : Bondowoso, 24 Mei 1997
JenisKelamin                           : Laki-laki
Agama                                     : Islam
Alamat                                     : DusunSempolan – Tlogosari – Bondowoso
Hobbi                                      : Music
Cita – Cita                               : Pengusahasukses
Nama Orang Tua
Ayah                                 : Sunadi
Ibu                                     : Nurhayati

Email                                      : -