BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semangka (Citrullus lanatus L) merupakan salah satu jenis tanaman buah yang
memiliki sejarah panjang dalam mewarnai perikehidupan manusia. Tanaman semangka
mulai dibudidayakan sekitar 4000 tahun SM sehingga tidak mengherankan apabila
konsumsi buah semangka telah meluas ke semua belahan dunia. Berdasarkan bukti
arkeologi, para ilmuwan tanaman menduga bahwa tanaman semangka berasal dari
daerah Afrika bagian selatan, berkembang disepanjang aliran sungai Nil,
selanjutnya dibawa ke wilayah Timur Tengah, berkembang ke India dan China dan
akhirnya menyebar keseluruh dunia (Purseglove, 1968).
Permintaan akan
semangka yang tetap terjaga menyebabkan peluang bisnis komoditas ini tidak
pernah surut. Oleh karena itu, untuk dapat merebut hati konsumen melalui buah
semangka yang bermutu tinggi, diperlukan kiat-kiat yang tepat agar peluang yang
potensial ini dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Seiring dengan berkembangnya sejarah
manusia, pemanfaatan buah semangka juga kian meluas. Selain sebagai buah segar
sehari-hari, semangka juga mulai digunakan untuk pesta dan hidangan di hotel.
Perkembangan pola kehidupan manusia yang lebih dinamis dan keluarga inti yang
semakin kecil telah mendorong munculnya varietas-varietas baru yang memiliki
pasar semakin berkembang, seperti semangka mini atau personal water melondi pasar Amerika.
Semangka
merupakan jenis buah yang digemari oleh masyarakat sejak jaman dahulu. Buah ini
dipilih karena memiliki cita rasa yang khas dan memudahkan dalam penyajian.
Sementara bagi petani, pembudidayaan semangka memberikan keuntungan yang cukup
besar karena produktivitasnya tinggi dan masa penanamnnya singkat. Selain itu,
penaman semangka relativ mudah dalam teknik budidaya.
Kemajuan
teknologi semakin berkembang sehingga membuat kualitas dan daya adaptasi
semangka terus meningkat. Disamping beragam bentuk semangka yang beredar, warna
dan ukuran semangka juga kian bervariasi. Sejak dulu, daging buah semangka
diidentikkan dengan warna merah. Warna merah melambangkan bahwa daging buah
tersebut berasa manis dan segar. Namun, preferensi kosumen kian berkembang.
Beberapa kalangan
konsumen menghendaki warna lain, misalnya kuning. Bahkan, harga semangka kuning
lebih mahal di bandingkan dengan semangka merah (http://www.dnaberita.com).
PT Benih Citra
Asia mengembangkan varietas benih – benih yang baru dan berkualitas tinggi serta tahan
penyakit yang di proses dengan ketat di lapang maupun di laboratorium Seed
Assurance Quality demi terjaminnya benih yang tersebar pada petani. Maka dari
itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut bagaimana teknologi produksi benih
yang baik agar menghasilkan benih yang berkualitas dan bermutu tinggi.
B. Tujuan prakerin
1)
Tujuan
umum
a.
Meningkatkan kreativitas siswa
b.
Meningkatkan etos kerja siswa
c.
Menumbuhkan
jiwa berwirausaha siswa
d.
Mengembangkan keterampilan yang dimiliki siswa dalam bidang apapun sehingga berguna bagi masyarakat
2)
Tujuan
khusus
a.
Dapat memahami dan mengerti cara budidaya
tanaman semangka
b.
Dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana
teknik produksi benih semangka.
c.
Dapat memperaktekkan dan mengembangkan teknik
budidaya untuk produksi
semangka
C. Manfaat prakerin
Manfaat yang dapat di peroleh dari
Praktek Kerja Industri (prakerin) adalah:
1.
Dapat mengetahui proses budidaya tanaman
semangka
2.
Dapat melatih kedisiplinan dan tanggung jawab
siswa prakerin
3.
Dapat melatih siswa prakerin agar mampu belajar
mandiri sekaligus mampu menyesuaikan diri dengan lingkunganindustri
D. Rumusan masalah
Bagaimana standart teknologi produksi benih semangka hibrida yang
dilakukan oleh PT. Benih Citra Asia, mulai proses budidaya, pengujian mutu
benih di laboratorium hingga ke pengemasan benih.
E. Profil perusahaan
PT. Benih Citra Asia adalah perusahaan yang bergerak
dalam bidang pertanian khususnya industri benih tanaman hortikultura yang
merupakan hasil pemuliaan tanaman (plant
breeding). Perusahaan ini dikenal di pasar dengan merek Bintang Asia
didirikan oleh putra Indonesia dengan obsesi menjadi pelopor kebangkitan
perbenihan nasional.
Untuk mewujudkan
kebangkitan perbenihan nasional dan mendukung keberhasilan usaha tani, kami
terus bekerja keras dalam meneliti dan mengembangkan varietas-varietas baru
yang lebih unggul, di sukai pasar, produksi lebih tinggi, umur genjah, toleran
hama penyakit, tahan cuaca, dan transportasi jarak jauh serta kemudahan dalam
budidaya.
Produk
Bintang Asia di produksi dan di proses dengan pengawasan ketat dari Quality
Assurance baik di area pruduksi maupun di area pabrik dengan melakukan
pengujian mutu benih di laboratorium dan di lapangan untuk memastikan bahwa
benih yang kami pasarkan telah memenuhi jaminan mutu yang baik. Sebagai wujud
meningkatkan mutu dan pelayanan kami terhadap kepuasan pelanggan, PT. Benih
Citra Asia telah mendapatkan Sertifikat Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura No. 10 – LSSM BTPH dari lembaga sertifikasi
system mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, direktorat jenderal tanaman
pangan dan direktorat jendral tanaman hortikultura yang menunjukkan pengakuan
terhadap mutu produk Bintang Asia sesuai standar ISO 9001:2008.
Produk Bintang Asia lebih terjamin
legalitasnya karena logo, merek, nama produk dan desain kemasan di patenkan di
Departemen Hukum Dan Hak Asasi ManusiaRI pada Direktorat Jendral Hak Kekayaan
Intelektual. Produk-produk PT. Benih
Citra Asia telah terdaftar di Departemen Pertanian RI dan mendapatkan SK Mentri
Pertanian. Produk Bintang Asia di lindungi Undang-undang Perlindungan Varietas
Tanaman No. 29 tahun 2000.
PT. Benih Citra Asia masih
dapat berpeluang berkompetisi dalam kualitas produk dengan perusahaan asing
(Besar) karena PT. Benih Citra Asia salah satu perusahaan yang memiliki
kapasitas gudang berteknologi tinggi dan kelengkapan aspek bisnis dari hulu ke
hilir. Kepercayaan pelanggan dan dukungan plasma petani mitra yang tersebar di
wilayah Jawa Timur dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Benih Citra Asia
akan mampu menyediakan benih secara kualitas, kuantitas dan berkesinambungan.
1)
Visi PT. Benih Citra Asia
Mewujudkan kebangkitan perbenihan
nasional sebagai sumber varietas unggul di dunia dan peningkatan kesejahteraan
petani dengan meningkatkan kualitas produk pertanian yang ramah lingkungan,
serta selaras dengan nilai-nilai keagamaan.
2) MisiPT. Benih Citra Asia
a. Melakukan penelitian dan pengembangan
varietas unggul yang mempunyai daya saing serta sesuai permintaan pasar.
b. Memproduksi benih/bahan pertanaman dengan
memberdayakan petani, kelompok tani yang saling menguntungkan.
c. Memberikan kepuasan pelanggan dengan
menyediakan varietas unggul yang bermutu tinggi.
d. Membentuk karakter sumberdaya manusia yang
mempunyai kemampuan dalam bidang pekerjaannya masing-masing.
e. Melakukan pelayanan dan pembinaan terhadap
petani dalam usaha tani agar mampu bersaing dan mempuyai daya tawar di negeri
sendiri.
3) Kebijakan Mutu
PT. Benih Citra Asia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pertanian khususnya Industri benih Hortikultura, mempunyai komitmen untuk
memenuhi persyaratan pihak yang berkepentingan dengan sasaran sebagai berikut:
a.
Melakukan
penelitian dan pengembangan varietas unggul yang mempunyai daya saing serta
ramah lingkungan.
b.
Memenuhi
harapan dan kepuasan pelanggan dengan menyediakan varietas unggul yang bermutu
tinggi sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
c.
Melakukan
perbaikan terus menerus untuk menjamin kesesuaian dengan persyaratan dan
kebutuhan pelanggan melalui penerapan sistem manajeman Mutu ISO 9001:2008
Kebijakan mutu ini akan selalu ditinjau untuk
menjamin kesesuaiannya melalui rapat tinjauan manajeman dan harus dipahami oleh
seluruh personal dalam organisasi serta dijadikan kerangka kerja dalam
penetapan dan peninjauan Sasaran Mutu.
4)
Sasaran
Mutu
a.
Melakukan kegiatan pemuliaan tanaman khususnya
hortikultura (plantbreeding) yang
mempunyai daya saing, ramah lingkungan serta sesuai permintaan pasar.
b.
Memproduksi benih/bahan pertanaman dengan memberdayakan
petani, kelompok tani yang saling menguntungkan.
c.
Membentuk karakter sumberdaya manusia yang mempunyai
kemampuan dalam bidang pekerjaan masing-masing.
d.
Memastikan
dan menjamin produk yang dipasarkan telah memenuhi standar mutu sesuai
ketentuan perundangan yang berlaku.
e.
Melakukan
pelayanaan dan pembinaan terhadap petani dan usaha tani agar mampu bersaing dan
mempunyai daya tawar di negeri sendiri.
Guna mendukung pencapaian Sasaran Mutu diatas, maka pada masing-masing
Divisi dibuat Sasaran Mutu yang selaras dengan Sasaran Mutu PT. Benih Citra Asia
(BCA) ini.
5) Legalitas Perusahaan
Akta
Notaris Is Hariyanto Imam Salwawi, SH No. 3 tanggal 3 Januari 2006 SK Mentri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : C-10050 HT. 01.01. TH. 2006.
Surat Izin Usaha Perdagangan Nomor : 13.07.1.74.00626. Nomor Pokok Wajib Pajak
(MPWP) : 02.307.089.9-626.000.
6)
Alamat
Perusahaan
Kantor
pusat Jl. Akmaludin 26 PO BOX 26 Jember 68175Telp. 0331–323216 FAX 0331 323603
Jember Jawa Timur Indonesia. SMS:08113557777.Email:betrasia@ymail.com.Wibsite:www.betrasia.blogspot.com. Kantor
R&D PO BOX 26 Kebun Rejodadi Cimanggu Cilacap Jawa Tengah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Taksonomi dan Sistematika
Klasifikasi tanaman semangka
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus
Spesies : Citrullus lunatus (Tunb.)
B. Morfologi Tanaman Semangka
Semangka merupakan
tanaman semusim yang tumbuh menjalar di atas tanah atau memanjat dengan
sulur-sulur atau alat pembelit.
Gambar 2.1 Tanaman
semangka
1) Akar(Radix)
Perakakaran semangka
berwarna putih, serabut dan system perakarannya menyebar kesamping dan dangkal
Gambar 2.2 Akar tanaman
semangka
2) Batang (Culis)
Tanaman semangka
batangnya lunak, bersegi dan berambut, dan panjangnya mencapai 1,5– 5 m. sulur
tumbuh dari ketiak daun, bercabang
2 – 3, panjangnya
mencapai 5 -6 m atau lebih.
Gambar 2.3 Batang
tanaman semangka
3) Daun (Folium)
Helai daun bercabang menyirip kecil –
kecil, permukaannya berbulu, bentuk daun mirip jantung dibagian pangkalnya,
ujungnya meruncing, tepinya bergelombang dan warna daun hijau terang. Daun
beraturan sepanjang sulur tanaman.
Gambar 2.4 Daun tanaman
semangka
4) Bunga (Flos)
Bunga tanaman
semangka berwarna kuning cerah, timbul di ketiak tangkai daun. Bunga semangka
bentuknya seperti terompet. Tanaman semangka menghasilkan 3 macam bunga, yaitu:
bunga jantan, betina dan bunga sempurna. Bunga jantan tidak memiliki bakal
buah, bentuk seperti terompet, memiliki serbuk sari berwarna kuning.
Bunga betina mempunyai bakal buah,
terletak dibawah mahkota bunga dan tersusun dalam tangkai bunga sepanjang 1,5
cm. Bakal buah berambut kaku berwarna putih dan letaknya dibawah mahkota bunga.
Kepala putik berjumlah 1, bentuknya mirip ginjal, tebal dan berwarna kuning.
Bunga sempurna mempunyai bakal buah,
kepala putik dan serbuk sari yang dapat menghasilkan buah. Mahkota bunga
berwarna kuning dan penyerbukan bunga dibantu oleh serangga (alami) maupun
tangan manusia (cara buatan).
Bunga semangka keluar dari
ketiak daun ketika sudah berumur 30 hari setelah tanam. Bunga yang lebih dahulu
muncul adalah bunga jantan, kemudian bunga betina.
Gambar 2.5 Bunga
tanaman semangka
(a.
Bunga betina, b.
Bunga jantan, c. Bunga mekar sempurna)
5) Buah (Fructus)
Buah semangka bentuknya bulat
ada pula yang lonjong, oval dan dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini
banyak penemuan – penemuan mengenai budidaya tanaman semangka. Buah semangka
sekarang ada yang berbentuk persegi (kotak). Buah semangka kulit buahnya tebal,
berdaging dan licin. Warna kulit buah bermacam – macam, seperti hijau tua berlurik – lurik, kuning keputih –
putihan dan hijau muda bergaris – garis putih ada pula yang berwarna kuning dan
hitam gelap. Daging buah berwarna merah, merah muda (pink), jingga (oranye),
kuning, bahkan ada yang putih. Buah semangka siap panen berkisar antara 60 – 65
hst (http.buah semangka.com).
Gambar
2.6 Buah tanaman semangka
6) Biji (Segmen)
Biji semangka
berbentuk lonjong dan pipih. Warnanya hitam, putih, kuning, atau coklat
kemerahan. Ada juga semangka yang tak berbiji (seedless). Biji merupakan alat
reproduksi (perbanyakan tanaman) secara generatif.
Gambar 2.7 Biji buah
semangka
Tabel 2.1 Macam – macam varietas semangka
yang berumur panen ≤ 60 hari
No
|
Nama varietas
|
Type
|
Bobot buah
|
Bentuk buah
|
Warna kulit
|
Warna daging
|
1
|
Baskara
|
Tidak
berbiji
|
4,6
|
Bulat
|
Kuning
|
Merah
|
2
|
Campina
|
Berbiji
|
5,5 –
7,5
|
Oval
|
Hijau
lurik hijau tua
|
Merah
|
3
|
Dynamit
|
Tidak
berbiji
|
4,5 –
5,5
|
Bulat
|
Hijau
lurik hijau tua
|
Merah
|
4
|
Hitam
manis
|
Berbiji
|
2,5 –
4,0
|
Lonjong
|
Hijau
tua lurik kehitaman
|
Merah
|
5
|
Legyta
|
Tidak
berbiji
|
2,5 –
5,6
|
Oval
|
Hijau
muda lurik hijau tua
|
Kuning
|
6
|
Luna
|
Tidak
berbiji
|
5 – 9
|
Bulat
|
Hijau
muda lurik hijau tua
|
Kuning
|
7
|
Nirwana
|
Tidak
berbiji
|
6 – 8
|
Bulat
|
Hijau
muda lurik hijau tua
|
Merah
tua
|
8
|
Saloka
|
Tidak
berbiji
|
2,5 –
4,5
|
Lonjong
|
Hijau
tua
|
Merah
|
9
|
Tamanis
|
Berbiji
|
2 – 3
|
Lonjong
|
Hijau
tua kehitaman
|
Merah
|
10
|
Black
sumbo
|
Berbiji
|
2 – 3
|
Lonjong
|
Hijau
tua
|
Merah
|
Sumber :Badan Benih Nasional
Itulah sebagian kecil dari bermacam – macam
varietas dan masih banyak lagi varietas lainnya. Dengan ini kita dapat melihat
bermacam – macam varietas yang dapat di bududayakan oleh peneliti dan petani
semangka.
C. Syarat Tumbuh Tanaman Semangka
Setiap tanaman, termasuk tanaman
semangka, menghendaki persyaratan khusus untuk dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal. Persyaratan tersebut menyangkut beberapa aspek, antara lain :
keadaan tempat (letak geografis), keadaan tanah dan keadaan iklim.
1) Keadaan Tempat (letak geografis)
Hal – hal yang perlu
dipertimbangkan berkaitan dengan keadaan tempat menyangkut beberapa aspek,
diantaranya :
a.
Ketinggian tempat
Ketinggian tempat yang ideal untuk tanaman
semangka adalah
200 – 300 meter
diatas permukaan laut.
b.
Tempat yang strategis
Tempat yang dipilih untuk areal tanaman
semangka dianjurkan berdekatan dengan jalan yang dapat di lewati kendaraan
bermotor, tujuannya agar memudahkan transportasi ke lokasi tanaman semangka.
c.
Saluran irigasi yang baik
Areal tanaman semangka yang luas, mutlak
membutuhkan saluran irigasi yang baik, dengan saluran irigasi yang baik, dapat
dengan mudah mengalirkan air ke areal pertanaman. Pada saat membutuhkan air
maupun saat pembuangan air yang berlebihan
2) Keadaan tanah
Setelah mempunyai pandangan
areal yang dinilai menguntungkan, perlu menilai keadaan tanah pada areal
tersebut. Yang mencakup beberapa hal, diantaranya :
a.
Sifat tanah
Tanah yang cocok untuk ditanami semangka
adalah tanah yang porus (sarang) hingga mudah membuang kelebihan air.
b.
Kondisi tanah
Kondisi tanah yang cocok untuk tanaman
semangka adalah tanah yang cukup subur, kaya akan unsur hara baik mikro maupun
makro.
3)
Keadaan
iklim
Langkah terakhir sebelum
memulai melakukan pengerjan tanah adalah memperkirakan dan mencari data – data
yang menyangkut keadaan cuaca ataupun faktor alam lainnya, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a.
Sinar matahari
Tanaman semangka akan dapat tumbuh dan
berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu berkisar 25 ºC, suhu tersebut
ada pada siang hari ketika cuaca cerah.
b.
Kelembapan udara
Kelembapan udara sekeliling cenderung
rendah apabila sinar matahari mampu menyinari areal penanaman. Untuk proses
perkecambahan benih semangka memerlukan suhu antara 25 – 30 ºC.
c.
Curah hujan
Tempat atau lokasi yang paling ideal untuk
tanaman semangka adalah terbuka dan mendapat sinar matahari penuh, suhu udara
tinggi (panas) dan kering, curah hujan ± 40 – 55 mm perbulan.
D.
Tekhnologi
Benih
Secara umum tekhnik budi daya produksi
benih semangka sama seperti tekhnik budi daya produksi buahnya dan dapat
diperlakukan dengan sama tahap dan prosesnya. Beberapa prinsip – prinsip
produksi benih semangka adalah sebagai berikut :
1)
Lokasi
pembenihan
Lokasi pembenihan harus bebas dari
penyakit, hama, virus berbahaya, misalnya layu
fusarium, downy mildew (tepung
palsu), antraknose, virus mosaic, penyakit kurang boron.
2)
Musim
tanam
Musim tanam diusahakan tepat, agar
diperoleh benih – benih bernas, berkualitas tinggi, selama masa pemangkasan
buah, musim panen maupun pada saat proses ekstrasi biji. Pada saat proses
ekstraksi biji diusahakan tidak ada hujan, kelembapan udara harus rendah (cuaca
panas dan kering). Apabila kelembapan/suhu terlalu tinggi, maka jumlah biji
yang dihasilkan akan menurun.
3)
Pertumbuhan
tanaman
Pertumbuhan tanaman diatur kearah
pertumbuhan genetik (produksi biji) saja, untuk tujuan tersebut pemakaian pupuk
(N) perlu dikurangi, sedangkan pupuk Fosfor (P) dan kalium (K) diberikan dalam
jumlah banyak.
4)
Polinasi
bunga tanaman
Polinasi bunga tanaman dilakukan dengan
cermat dan teliti agar mendapatkan benih yang benar – benar merupakan hasil
persilangan antara tanaman jantan (male) dengan tanaman betina (female).
Di
bawah ini cara polinasi tanaman semangka :
a.
Isolasi (pembungkusan) dan pemberian tanda pada
bunga
a)
Pembungkusan menggunakan kertas layangan
dilakukan dengan tujuan agar bunga yang sudah di polinasi tidak terkontaminasi
dengan serbuk sari dari tanaman lain.
b)
Pemberian tanda menggunakan benang siet,
tujuannya adalah untuk member tanda bahwa bunga tanaman tersebut sudah
dilakukan polinasi.
b.
Roguing (penyeleksian)
Roguing (penyeleksian) dilakukan untuk menyeleksi dan
membuang tanaman yang off type (menyimpang dari keadaan normal) sehingga
kemurnian varietas dapat dijaga dan dipertahankan (Rukmana R., 2001).
BAB III
PELAKSANAAN PRAKERIN
A.
Waktu
dan Tempat
Kegiatan prakerin ini
dilaksanakan di PT. Benih Citra Asia (BCA) yang beralamat di Jl. Akmaludin No.
26 PO.BOX 26 Desa Wirowongso Kecamatan Ajung Kabupaten Jember, yang dimulai
sejak tanggal 22 Januari 2014 dan berakhir pada tanggal 22 April 2014 selama 3
(tiga) bulan.
B.
Metode Pelaksanaan
Praktek kerja industri dilaksanakan :
1)
Praktek di lahan selama 2 (dua) bulan
Kegiatan yang
dilakukan adalah pembudidayaan mulai persiapan lahan, pemeliharaan tanaman
serta panen dan pasca panen tanaman semangka.
2)
Praktek di laboratorium Seed Quality Assurance
(SQA) selama 1 satu minggu. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengujian mutu
benih, mulai dari pengujian daya berkecambah, uji hibriditas, uji kadar air,
dan uji bobot 1000 butir
3)
Praktek di bagian packing selama 1 (satu) minggu
Kegiatan yang
dilakukan meliputi pemisahan antara benih yang sesuai standart perusahaan
dengan yang tidak sesuai, cara mengoperasikan peralatan pengemasan serta cara pengemasan
yang baik
4)
Praktek di bagian pembibitan selama 1 (satu)
minggu
Kegiatan yang dilakukan meliputi penyiapan
media polibag membuat polibag penyemaian benih semangka dari proses pemeraman
hingga tanaman siap di tanam di lapang.
5)
Praktek di bagian prosesing selama 1 (satu )
minggu
Kegiatan yang dilakukan meliputi ekstraksi
buah, pencucian benih, penyortiran, dan penjemuran.
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Persiapan
Lahan
Persiapan lahan untuk
penanaman tanaman semangka, meliputi :
1) Pembajakan
Pembajakan
bertujuan untuk membalik tanah dan menggemburkan tanah yang padat sehingga
porositas (pori – pori dalam tanah) terbentuk dengan baik dan pertukaran udara
dalam tanah berjalan lancar, sehingga sisa – sisa pestisida bekas budi daya
tanaman sebelumnya menguap. Untuk melakukannya, dapat menggunakan hand traktor
(traktor tangan) dan cangkul. Pembajakan tanah merata pada seluruh areal
penanaman. Pada tahap ini, tunggul bekas batang ataupun perakaran bekas budi
daya sebelumnya dibersihkan dan dibuang keluar dari areal penanaman. Demikian
pula bebatuan yang ada juga dilakukan pembuangan.Tanah yang sudah dilakukan
pembajakan di PT. Benih Citra Asia didiamkan selama 2 (dua) minggu, supaya
unsur hara yang terdapat dalam tanah kembali normal dan bibit penyakit serta hama
yang ada dalam tanah hilang.
2) Pembuatan bedengan
Tanaman
semangka sangat membutuhkan bedengan supaya air yang terkandung dalam tanah
lebih mudah mengalir keluar melalui saluran drainase yang dibuat. Di PT. Benih
Citra Asia bedengan yang dibuat adalah lebar 50 cm, tinggi bedengan 30-45 cm
dan panjangnya menyesuaikan kondisi lahan. Untuk letak bedengannya melintang
pada areal penanaman, lebar hamparan (tempat sulur tanaman semangka) 200 cm,
lebar saluran drainase ± 50 cm dan dengan kedalaman 30 cm.
3) Pemupukan dasar dan pemberian dolomite
Tahap yang pertama adalah pemberian
dolomite. Fungsi dari pemberian dolomite adalah menetralkan kadar asam dalam
tanah. Pemberian dolomite sangat penting dilakukan terutama pada saat musim
penghujan. Dosis pemberian dolomite secukupnya mengikuti luasan lahan.
Selanjutnya pemupukan dasar yang bertujuan agar unsur hara dalam tanah
tercukupi, di PT. Benih Citra Asia (BCA) pupuk yang digunakan pada tanaman
semangka adalah SP-36 500 kg /ha, KCL 200 kg/ha dan ZA 200 kg/ha dengan perbandingan
2 : 1: 1. Sebelum digunakan, pupuk dasar dicampur menjadi satu. Tahap
selanjutnya adalah pelubangan pada bedengan dengan ketentuan kedalaman ± 10 –
15 cm, kemudian pupuk dasar disebar merata pada alur lubang yang dibuat. Tahap
terakhir menutup pupuk dasar dengan tanah dan diratakan. Tujuan penutupan
adalah agar kandungan unsur hara dalam pupuk tersebut tidak menguap apabila
terkena sinar matahari.
4) Pemasangan MPHP
Pemasangan
mulsa plastik hitam perak (MPHP) dilakukan pada siang hari saat terik matahari
menyengat tubuh, yaitu sekitar jam 10.00 – 14.00 wib, karena pada saat itu MPHP
yang dipasang terlihat lebih kencang dan tidak akan mengendor apabila suhu
dingin, seperti pada malam hari, pagi hari dan pada saat terkena hujan. Posisi
pemasangan mulsa yaitu warna hitam di bawah dan warna perak di atas.
Pemasangan
MPHP bertujuan :
a.
Warna perak memantulkan sinar ultra violet
kebagian bawah daun yang membantu fotosintesis.
b.
Warna hitam di bawah membantu menjaga kelembapan
dan suhu tanah, sehingga merangsang pertumbuhan akar.
c.
MPHP membantu mengendalikan gulma
d.
Mencegah erosi dan menjaga kegemburan tanah
e.
Membantu mengurangi penyiangan.
Alat yang
dibutuhkan sebelum pemasangan MPHP, adalah:
a.
Cater untuk memasang mulsa
b.
Parang untuk membuat pasak dan penjepit MPHP
c.
Pasak terbuat dari bambu
Tahap –
tahap pemasangan MPHP, adalah :
a.
Memotong MPHP sesuai panjang bedengan
b.
Ujung MPHP digulung pada potongan bambu yang
berukuran 100 cm, kemudian ditarik secara bersamaan dengan perlahan – lahan kemudian
di pasak.
c.
Setelah itu salah satu sisi dipasangi penjepit
berbentuk U dengan jarak 50 cm. setelah salah satu sisi selesai baru kemudian
sisi yang lainnya ditarik secara perlahan. Tujuannya agar permukaan bedengan
tertutup semua.
5) Pembuatan Lubang pada MPHP
Teknik
pembuatan lubang pada MPHP, adalah sebagai berikut :
a.
Memanaskan alat pembuat lubang tanam yang berupa
kaleng bekas yang telah berisi arang dan diberi pegangan
b.
Menandai MPHP dengan jarak 50 cm
c.
Ketika kaleng sudah panas, MPHP dilubangi dengan
cara menekankan pada MPHP yang ditandai
d.
Mengulangi hingga seluruh MPHP terlubangi
B.
Pembibitan
1) Penyiapan benih
Benih
semangka yang disiapkan adalah benih yang benar-benar berkualitas dan bermutu,agar
ketika di semai benih tumbuh seragam dan menghasilkan semangka berkualitas.
Benih semangka
yang baik dan bermutu harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.
Benih berasal dari buah yang matang (tua) pohon
dan keadaanya normal dan sehat
b.
Benih
berdaya kecambah tinggi diatas 90%
c.
Benih tidak tercampur dengan kotoran maupun
varietas lain
d.
Beni bernas dan kadar airnya berkisar antara 12-
14%
e.
Benih
di simpan dalam wadah tertutup dan tempat kering tidak lebih dari 3-6 bulan
oleh karena itu benih harus berasal dari perusahan (stock seed) dan jumlahnya sesuai dengan target yang di tentukan dan
telah lulus dalam penelitian daya kecambah (DB).
2) Penyiapan Media Semai
Media
semai dibuat dari campuran tanah dan pupuk kandang yang di ayak halus dengan
perbandingan 1 : 1: 1 dan ditambahkan arang sekam dan tanah biasa yang telah di ayak halus. Kemudian dimasukkan
ke dalam kantong plasti panjang
yang berbentuk sosis (polibag). Setelah itu dilakukan pemotongan dengan ukuran
± 5 cm dan diameter ± 5 cm. terakhir melakukan penataan polibag pada bedengan
persemaian. Potongan polibag disesuaikan dengan banyaknya benih yang akan di
semai.
3) Pengecambahan Benih
Adapun
tahap- tahap pengecambahan meliputi:
a.
Buka kemasan (bungkus) biji untuk mengeluarkan
benih
b.
Pecahkan
kulit biji semangka pada salah satu isinya dengan gunting kuku (Cracking )
c.
Rendam
biji dalam air dingin selama ±12-24 jam atau air hangat kuku selama±15 menit
d.
Kecambahkan benih (biji) semangka dengan cara
di peram dengan gulungan kertas merang basah yang di simpan dalam germinator
dengan suhu 38º C, pemeraman selama ±24-30 jam hingga tampak tumbuh calon akar.
e.
Kemudian
pindahkan benih yang telah tampak calon akar tersebut ke media tanah (mini
polibag ) dengan komposisi media dari pupuk kandang, tanah arang sekam dengan
perbandingan 1:1:1 selama tanaman tampak memiliki struktur isensial yang
lengkap dan siap untuk di tanam.
4) Perawatan Bibit
Perawatan
yang dilakukan setelah benih di kecambahkan dan di semai antara lain :
a.
Menyiram bibit setiap pagi dan sore. Kegiatan
ini dilakukan setiap hari sampai bibit siap tanam
b.
Pemberian Fungisida (previcur – N ) tujuannya
agar benih tidak terserang jamur ataupun penyakit.
c.
Melakukan penatan pada bibit yang sudah siap
tanam ± 7 hari setelah semai (HSS)
C.
Penanaman
(Transplanting)
Di bawah ini merupakanteknik
penanaman tanaman semangka (Citrullus
lanatus) di PT. Benih Citra Asia, diantaranya :
a.
Jarak antar tanaman 50 cm
b.
Pembuatan lubang tanam menggunakan tugal sedalam
± 7 – 10 cm
c.
Bibit semangka dikeluarkan dengan cara menyobek
kantong polibag secara pelan – pelan, tujuannya agar media tidak rusak
d.
Bibit dimasukkan dengan media semai ke dalam
lubang tanam.
e.
Ditutup dengan tanah, selanjutnya menekan pelan
– pelan agar tanaman tidak roboh pada saat penyiraman
f.
Tanaman semangka disiram hingga lembab
D.
Waktu
Penanaman
Waktu
penanaman tanaman semangka dilakukan pada sore hari, agar tanaman beradaptasi
dengan lingkungan terlebih dahulu, sehingga keesokan harinya ketika terkena
sinar matahari tanaman tidak layu
E.
Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan budidaya tanaman
semangka yang dilakukan adalah :
1) Penyiraman
Penyiraman
tanaman semangka dilakukan setiap pagi dan sore hari, dengan menggunakan gelas
air mineral dan gembor. Penyiraman disesuaikan dengan kondisi cuaca, jika hujan
tanaman tidak disiram. Kondisi parit diperhatikan, agar pada saat hujan deras
air dapat terbuang melalui parit.
2) Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan
mengganti bibit yang mati dengan bibit yang baru. bibit yang digunakan untuk
menyulam diambil dari bibit cadangan yang sudah disiapkan, penyulaman dilakukan
pada saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam (hst), penyulaman bertujuan agar
tanaman semangka tumbuh dengan seragam.
3) Pemasangan mulsa tranparan
Mulsa
transparan dihamparkan secara merata pada seluruh bagian landasan buah
(hamparan) jerami tidak mampu bertahan sampai buah di panen, sebab jerami mudah
lapuk dan busuk, maka diperlukan dilakukan pemasangan mulsa tranparant. Pemasangan
mulsa tranparant dilakukan setelah tanaman semangka berumur 9 hst.
4) Sanitasi
Sanitasi adalah kegiatan
membersihkan gulma, yang ada pada lahan tanaman semangka baik itu dilubang
MPHP, di hamparan, disaluran drainase ataupun di lorong – lorong. Sanitasi
dilakukan bertujuan untuk mencegah adanya persaingan dalam penyerapan makanan antara tanaman
budidaya dengan gulma, mencegah pembusukan buah semangka akibat gulma yang
menutupi buah semangka, agar saluran drainase berjalan dengan baik dan
perawatan tanaman semangka lebih intensif (terpusat). Sanitasi dilakukan
setelah lahan tempat budidaya tanaman semangka tumbuh gulma.
5) Pembumbunan
Pembumbunan
adalah menggemburkan tanah disekitar tanaman, dengan tujuan menutup akar
tanaman yang terkikis oleh air hujan.
6) Pengompresan
Pengompresan adalah
membersihkan seluruh bagian tanaman kecuali akar dengan air bersih yang
dimasukkan ke dalam tangki sprayer kemudian disemprotkan secara merata, sampai
batang, sulur, tangkai, daun bagian atas dan daun bagian bawah serta sulur pada
tanaman semangka bersih dari embun pagi, sisa – sisa air hujan dan sisa – sisa
tanah atau kotoran yang menempel pada tanaman. Tujuan pengompresan adalah
mencegah tanaman semangka dari serangan penyakit.
7) Pemupukan
Pupuk
merupakan nutrisi unsur hara yang diberikan pada tanaman. Pemberian pupuk
bertujuan untuk memacu pertumbuhan tanaman, sehingga dapat dihasilkan tanaman
yang tumbuh secara optimal dan sesuai dengan tujuan dan harapan, selain itu
pemupukan diberikan dengan tujuan mendukung
ketersediaaan unsur hara yang ada di dalam tanah, serta dibutuhkan untuk
membantu pertumbuhan
tanaman.Dibawah ini unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman semangka dalam
bentuk makro maupun mikro
Tabel
4.1 Kandungan unsur hara dalam bentuk makro
Kandungan dan Fungsi
|
|
Kandungan
|
Fungsi
|
N(nitrogen)
|
Mempercepat pertumbuhan
vegetatif untuk menambah
klorofil (hijau daun)
|
P (phosphor)
|
Untuk menggemburkan tanah dan
menambah bobot biji.
|
K (kalium)
|
Untuk
mencegah kerontokan pada bunga mempercepat panen buah
|
S (sulfur)
|
Pembentukan
asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar juga
meningkatkan ketahanan terhadap jamur.
|
Tabel 4.2kandungan unsur hara dalam bentuk
mikro
Kandungan dan Fungsi
|
|
Kandungan
|
Fungsi
|
Magnesium (Mg)
|
Sebagai penerima energi dari
matahari. Unsur Mg ikut berperan dalam reaksi enzim dalam proses transfer
energi dalam tubuh tanaman
|
Boron (B)
|
Boron berperan dalam penyerapan
nitrogen serta merangsang perkembangan akar dan buah
|
Seng (Zn)
|
Seng membantu pertumbuhan daun
tanaman dan pembentukan klorofil
|
Besi ( Fe)
|
Unsur Fe berfungsi untuk membantu mempertahankan vigor tanaman serta
memperkuat batang dan daun tanaman. Selain itu, unsur ini juga membantu
pembentukan klorofil, pernapasan, dan fotosintesis
|
Mangan (Mn)
|
Unsur Mn berperan membantu pembentukan klorofil dan kelancaran
fotosintesis
|
Molibdenum (Mo)
|
Unsur Mo dalam tanaman berfungsi untuk merangsang pertumbuhan daun
dan membantu proses pengikatan
nitrogen yang bebas di udara
|
Sumber:Panduan
pemupukankandungan pupuk makro dan mikro
Pemupukan tanaman semangka di PT. Benih Citra Asia dilakukan setiap 1 (satu) minggu sekali, pemupukan tersebut terdata seperti pada tabel di bawah ini
Pemupukan tanaman semangka di PT. Benih Citra Asia dilakukan setiap 1 (satu) minggu sekali, pemupukan tersebut terdata seperti pada tabel di bawah ini
Tabel
4.3 Pemupukan tanaman semangka
URAIAN DAN KETERANGAN
|
|||||
Pemupukan Susulan
|
Umur Tanaman
|
Jenis Pupuk
|
Perbandingan
|
Dosis per Tanaman
|
Perlakuan
|
I
|
10 Hst
|
KNO3
|
1
|
3 gr
|
Di kocor pada 10 lt air
|
II
|
17 Hst
|
ZA+KCL
|
1:1
|
5gr
|
Di kocor pada 10 lt air
|
III
|
25 Hst
|
Mutiara
|
1
|
5 gr
|
Di kocor pada 10 lt air
|
IV
|
32 Hst
|
ZA+KCL
|
1 : 1
|
5 gr
|
Di kocor pada 10 lt air
|
V
|
40 Hst
|
Mutiara+KCL
|
1 :1
|
5 gr
|
Di kocor pada 10 lt air
|
VI
|
47 Hst
|
Mutiara
|
1
|
5gr
|
Di tugal
|
VII
|
55 Hst
|
Mutiara+KCL
|
1 : 1
|
10 gr
|
Di tugal
|
Sumber :Farm Wirowongso PT. Benih Citra Asia Jember
8) Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT)
Tanaman
yang terserang hama dan penyakit dapat dicegah dengan larutan pestisida
bersamaan dengan penyemprotan pupuk daun. Untuk mencegah serangan – serangan
hama tanaman dapat di cegah dengan pestisida, yang banyak dijual di pasaran
dengan bermacam – macam merk dagang.
a.
Hama
Macam –
macam hama yang sering menyering tanaman semangka, diantaranya :
1) Tungau(Tetranychussp)
Tungau atau mites merupakan hama yang
ukurannya sangat kecil 1mm, berbentuk seperti laba – laba dan siklus hidupnya
sekitar 15 hari. Hama ini menyerang hebat di musim kering (kemarau) dengan cara
menghisap cairan sel daun atau pucuk tanaman. Akibatnya daun menjadi bintik –
bintik kuning atau keputihan, sehingga pertumbuhan daun normal menjadi kering.
Pengendalian tungau dapat disemprot
dengan insectisida : Cozeb 80 wp, Klenseck dan Demolish.
2)
Kutu
daun (Aphids, Aphis sp)
Kutu daun
sering disebut hama lengket (Sunda) atau omo medong (Jawa). Ukurannya sangat
kecil, yakni panjangnya antara 1-2 mm. Warnanya sangat bervariasi, ada yang
kuning, kuning kemerahan, hijau kekuningan, hijau gelap dan ada pula yang hijau
tua. Setiap kutu daun mampu beranak sejak berumur 5-6 hari dan siklus hidupnya
berkisar 14-18 hari.
Umumnya,
kutu daun ini menyerang secara berkelompok di bawah permukaan daun dengan
menghisap cairan sel tanaman. Kadangkala, menyerang kuncup bunga dan batang
muda. Serangan kutu daun dapat menyebabkan perubahan bentuk daun yakni
mengkerut ke bawah dan keriting. Pada tingkat serangan berat menyebabkan
bercak-bercak menguning, kemudian mengering seperti terbakar oleh sinar
matahari.
Pengendalian
hama ini dapat dilakukan secara kultur teknis dan kimiawi. Cara kultur teknis
antara lain dengan cara sistem pola tanam dan pemeliharaan tanaman yang baik.
Cara kimiawi dengan menggunakan insektisida sistemik pada waktu tanam, antara
lain Furadan 36 (80 kg/Ha) dicampurkan dengan tanah. Sewaktu di pertanaman,
kutu daun dapat disemprot dengan insektisida seperti Decis 2,5 EC (0,04%),
Hostanthion 40 EC (0,1%) atau Orthene 75 WP (0,1%).
3)
Ulat
daun (Spodoptera sp)
Ulat daun disebut juga grayak. Ulat
yang sudah berkembang maksimal, panjangnya mencapai 25 mm, bentuknya bulat
panjang dan berwarna hijau sampai coklat. Siklus hidupnya dari telur menjadi
kupu-kupu antara 30-61 hari, tergantung tinggi rendahnya temperatur udara. Ulat
Spodoptera menyerang tanaman semangka di musim kemarau. Menyerang daun
hingga berlubang-lubang yang ukurannya tidak menentu. Serangan yang berat dapat
mengakibatkan tanaman menjadi gundul kadang-kadang buah dimangsanya juga.
Pengendalian ulat Spodoptera dapat
dilakukan secara mekanis, yaitu mengumpulkan larva dan telurnya yang belum
untuk segera dimusnahkan. Pengendalian secara kimia dapat menggunakan :cozeb 80
wp,klenseck ,dan demolish.
4) Thrips (Thrips
sp)
Thrips sering disebut kutu loncat
(sunda) dan kemerki (jawa) merupakan hama yang ukurannya sangat kecil. Ukuran
panjangnya 1,0 – 1,2 mm, hama ini menyerang tanaman dengan cara menghisap
cairan sel daun. Daun yang di serang akan berubah warna menjadi keperak –
perakan seperti perunggu. Bila serangan berat dapat mengakibatkan semua daun
mengering dan akhirnya mati. Kerusakan akibat serangan Thrips dapat berat
sekali bila keadaan cuaca kering (musim kemarau). Thrips juga dapat berperan
sebagai vektor virus.
Pengendalian hama thrips dapat
dilakukan dengan cara rotasi tanaman dan waktu tanam yang tepat serta dengan
semprotan insectisida Cozeb 80 wp.
5) Lalat buah (Dakus sp)
Lalat buah memiliki ukuran panjang ±
0,5 cm, berwarna cokelat tua pada dada dan kakinya. Siklus hidup dari telur
menjadi serangga dewasa (lalat) berlangsung selama 4 (empat) minggu. Buah
semangka yang terserang lalat buah akan membusuk dan berlubang kecil. Kerusakan
berat menyebabkan buah membusuk, bentuknya tidak normal dan rontok. Di dalam
buah semangka yang diserang, terdapat larva lalat yang pandai meloncat.
Pengendalian secara kimiawi menggunakan
pestisida Pentroganol dengan cara membuat perangkap pada lalat jantannya.
b.
Penyakit
1) Downy mildew atau tepung palsu (Pseudopenonospora Cubensis)
Penyebabnya adalah cendawan. Penyakit ini sering
menyerang daun – daun tua. Gejala serangan penyakit ini adalah mula-mula tampak
bercak kuning muda, kemudian berubah menjadi bercak-bercak kuning tua. Bercak tersebut umumnya bersegi banyak
dengan batas-batas tulang daun. Bila daun dibalik akan tampak jamur berwarna
hitam. Serangan penyakit ini dapat menyebabkan daun mengering dan mati sebelum
waktunya.
Pencegahan
penyakit downy mildew dapat dilakukan dengan perbaikan drainase tanah, rotasi
tanaman, mencabut tanaman yang sakit semprotan fungisida Previcur-N, Redomil MS
dan Cozeb 80 wp, Benlock sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
2)
Antraknose(Colletotrichum Lagenarium )
Penyakit
ini disebabkan oleh cendawan. Penyakit antraknose sering disebut penyakit
krapak atau keresek. Penyakit ini menyerang daun-daun semangka sehingga menjadi
kering dan mati. Serangan cendawan Colletotrichum biasanya mulai dari
daun-daun pusat tanaman, berupa bercak-bercak bundar. Bila diamati secara
seksama, bercak-bercak tersebut bagian luarnya berwarna coklat sedangkan bagian
dalamnya berwarna coklat muda. Pada batang, tampak lekungan bulat lonjong
sampai garis-garis berwarna coklat gelap. Lalu menjadi abu-abu dan akhirnya
mengering.Pada buah yang diserang terdapat lekungan bundar dan akhirnya keluar
cairan kental berwarna seperti daging salmon.
3) Layu fusarium(fusarium Oxysporum Schlect)
Disebut
juga penyakit melepas atau alum (Jawa). Penyebabnya adalah cendawan. Penyakit
ini biasanya menyerang bagian perakaran serabut tanaman semangka, sehingga
menjadi busuk dan kulit akarnya mengelupas.
Tanaman
semangka yang diserang penyakit ini sebagian atau keseluruhan tanaman akan layu
secara perlahan-lahan atau mendadak. Daun-daun yang layu kemudian menguning dan
akhirnya kering.
Usaha
pengendalian penyakit layu fusarium dapat dilakukan secara terpadu, yakni
dengan cara : penanaman varietas semangka yang tahan (resisten), rotasi tanaman
yang bukan sefamili, perbaikan drainase tanah, perlakuan benih atau bibit
dengan larutan fungisida sistemik Benlate 0,5 gr/lt selama beberapa menit,
pengapuran tanah dan menghindari perlakuan mekanik akar pada waktu pemeliharaan
tanaman.
4)
Virus mosaik
Jenis
virus yang menyerang tanaman semangka adalah Cucumber Mosaik Virus (CMV).
Semangka virus ini menyebabkan tunas-tunas baru memendek. Pucuk tanaman
menggulung dan keriting dan nampak bercak kuning hijau mosaik, tanaman menjadi
lemah dan sulit berbuah. Sekalipun terbentuk buah, biasanya berukuran tidak
normal (mengecil), daging buah mengeras dan pada permukaan buah terdapat
bercak-bercak tidak merata.
Pengendalian
penyakit virus ini dapat dilakukan dengan penggunaan varietas semangka yang
tahan virus (resisten), dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida.
Tabel 4.5 Pengendalian Organisme Pengganggu
Tanaman Semangka
Penyemprotan
|
Umur tanaman
|
Jenis Pestisida Dan Konsentrasi
|
Perlakuan
|
|||
Insektisida
|
Konsentrasi/tangki (14 lt)
|
Fungisida
|
Konsentrasi/tangki (14 lt)
|
|||
I
|
15
Hst
|
Confidor
|
10
ml
|
Dithan
|
14
gr
|
Disemprot
|
II
|
20
Hst
|
Marshal
|
10
ml
|
Bion-M
|
14
gr
|
Disemprot
|
III
|
25
Hst
|
Klensect
|
14
ml
|
Starmyc
|
10
gr
|
Disemprot
|
IV
|
30
Hst
|
Prevator
|
10
ml
|
Revus
|
10
ml
|
Disemprot
|
V
|
35
Hst
|
Confidor
|
10
ml
|
Dithan
|
14
gr
|
Disemprot
|
VI
|
40
Hst
|
Marshal
|
10
ml
|
Bion-M
|
14
gr
|
Disemprot
|
Sumber : Farm Wirowongso PT. Benih Citra Asia
9)
Irigasi
Pada musim
penghujan pengairan atau irigasi tidak perlu dilakukan karena kebutuhan air
oleh tanaman sudah terpenuhi oleh air hujan. Pemberian air yang tepat
disesuaikan dengan fase perkembangan tanaman dan curah hujan. Pada musim
kemarau pengairan dilakukan dua hari sekali sampai menjelang berbunga, sekitar
tiga minggu setelah tanam. Menjelang pembungaan/sebelum bunga mekar, perlu
dilakukan perendaman atau diari setiap hari agar bunga tidak gugur. Setelah
tanaman berbungaselama pembungaan sekitar 5 – 7 hari tanaman tidak dilakukan
pengairan dengan tujuan agar proses pembentukan buah tidak terganggu dan
buahnya tidak mudah pecah.
Pada saat
buah sebesar telur ayam sebelum dilakukan seleksi buah perlu dilakukan
pengairan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelembaban lahan agar tetap stabil
dan ukuran buahnya bisa maksimal. Setelah seleksi buah, kebasahan lahan perlu
di jaga sampai sekitar umur 23 hari dari bunga mekar. Fase ini merupakan fase
pembesaran buah. Apabila terjadi kekurangan air, kulit buah akan mengeras, kemudian apabila diairi lagi buah akan banyak yang pecah
dan busuk.
Setelah
umur 24 hari dari pembungaan, sedikit demi sedikit pengairan dikurangi. Hingga
sepuluh hari menjelang panen, pengairan di hentikan (agar lahan menjadi
kering), dengan maksud untuk memproleh kadar gula dalam buah yang lebih tinggi,
serta memudahkan pemanenan.
10)
Pemangkasan
atau Pewiwilan
Pemangkasan atau pewiwilan adalah
kegiatan memotong batang primer (utama), batang sekunder (batang yang tumbuh
setelah batang primer), batang tersier (batang yang tumbuh pada ketiak batang
sekunder). Tujuan pemangkasan adalah agar tanaman tidak rimbun, sirkulasi udara
lancar dan yang paling penting demi perkembangan buah, kualitas buah yang
dihasilkan oleh tanaman.
Sebelum
melakukan pemangkasan pada batang sekunder terlebih dahulu melakukan
pemangkasan pada batang primer caranya adalah memangkas pada ujung batang
primer pada not ke lima (lima daun dari daun pertama hingga daun ke lima ).
Selanjutnya ialah memangkas batang yang tumbuh setelah batang primer (batang
sekunder). Batang sekunder yang tumbuh biasanya lebih dari lima batang. Namun,
cabang yang dibutuhkan untuk proses budidaya hanya tiga batang, jadi yang
lainya dilakukan pemangkasan (Toping ). Pemangkasan pada batang tersier di sisakan 1 (satu) daun tujuannya agar tanaman
tidak gundul dan sebagai fotosintesis. Alat yang digunakan pada kegiatan
pemangkasan atau pewiwilan adalah gunting.
F.
Penyungkupan Bunga Pada Tanaman Semangka
(isolasi)
Penyungkupan merupakan proses menutup bunga jantan (male) dan bunga
betina (female) yang sudah siap di polinasi, kegiatan penyungkupan dapat dilakukan
dengan cara membungkus bunga jantan dan bunga betina dengan sedotan yang di
potong – potong sepanjang 5 (lima) cm
yang ditutup pada salah satu ujungnya. Tujuan dari penyungkupan adalah untuk
menghindari penyerbukan satu tanaman (serumah). Kegiatan menyungkup pada
tanaman semangka dilakukan pada sore hari.
G.
Polinasi
Polinasi
adalah proses penyerbukan antara bunga jantan dan betina yang berbeda tanaman
tetepi dalam satu varietas (perkawinan silang) yang dilakukan dengan bantuan
manusia (sengaja). Pada tanaman semangka dilakukan pada saat tanaman berumur 30
(tiga puluh) hst, kegiatan polinasi dilakukan selama 30 (tiga
puluh) hari polinasi, yaitu pada pagi hari mulai jam 6 – 11 siang.
Tabel 4.6 Alat dan bahan dalam proses polinasi
pada tanaman semangka
Alat dan bahan
|
||
No
|
Alat
|
Fungsi
|
1
|
Keranjang
|
Sebagai tempat alat dan bahan polinasi
|
2
|
Staples dan isinya
|
Untuk menyeteples kertas pembungkus bunga hasil
polinasi
|
3
|
Botol alkohol
|
Sebagai tempat alkohol
|
No
|
Bahan
|
Fungsi
|
1
|
Alkohol
|
Untuk menyeterilkan tangan
|
2
|
Kertas layangan atau sedotan
|
Sebagai pembungkus bunga betina hasil polinasi
|
3
|
Benang siet
|
Sebagai tanda pada bunga hasil polnasi
|
4
|
Bunga jantan dan bunga betina
|
Sebagai objek atau mediator
|
Sumber: Farm
Wiro PT. Benih Citra Asia Jember
Cara polinasi yaitu:
1) Memetik bunga jantan yang sudah dilakukan
penyungkupan/isolasi bunga.
2) Membuka sungkup atau penutup bunga betina
dan bunga jantan yang siap polinasi.
3) Mengoleskan serbuk sari bunga jantan pada
putik bunga betina dengan merata.
4) Menutup bunga betina hasil polinasi
menggunakan kertas kemudian menseteplesnya.
5) Memberikan tanda bunga betina hasil
polinasi dengan mengikatkan benang siet pada tangkai buah.
H.
Roguing tanaman
Roguing tanaman adalah kegiatan seleksi pada tanaman yang off type atau
menyimpang dari pertumbuhan normal lalu mencabutnya kegiatan ini dilakukan pada
± 40 (empat puluh) hst.
I.
Panen
Panen merupakan kegiatan akhir dari pelaksanaan budi daya tanaman. pada
tanaman semangka panen dilaksanakan pada saat tanaman berumur ± 60 hst. Dalam
kegiatan pemanenan semangka ini ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan,
antara lain :
1.
Persiapan
panen
Sebelum panen dilakukan,
dibutuhkan beberapa peralatan yang harus disiapkan, antara lain:
a.
Pisau/gunting
b.
Karung
2.
Ciri
– ciri buah semangka yang siap panen
a.
Warna
dan tekstur kulit buah terlihat bersih, jelas dan mengkilap
b.
Sulur
kecil yang terletak dibelakang tangkai buah telah berubah warna menjadi cokelat
tua dan mengering
c.
Bila
buah di tepuk dengan tangan akan terdengar bunyi nyaring dan berat
- Penentuan pemanenan
Sebelum panen dilakukan, terlebih dahulu
melakukan penyeleksian buah yang bertanda dan tidak bertanda benang siet, buah
semangka yang tidak bertanda benang siet dibuang.
- Cara pemanenan
Buah yang dipanen buah yang benar – benar
tua/masak secara fisiologis dan bertanda benang siet. Buah yang akan dipanen
dipotong menggunakan gunting pada tangkai buahnya, dengan jarak ± 7 cm dari
buah, memasukkan buah ke dalam karung dan membawa hasil panen ke farm wiro
untuk perlakuan ekstraksi.
J.
Pasca Panen
Pasca
panen merupakan kegiatan penanganan lebih lanjut. Setelah proses pemanenan agar
mendapatkan biji semangka yang
berkualitas dan bermutu sesuai standart perusahaan.
1)
Ekstraksi
Ekstraksi adalah
proses pengambilan biji dari daging buah, meliputi : pembelahan, pengirisan
daging buah, fermentasi, pemisahan biji dari daging buah, pencucian dan penjemuran.
Tabel 4.7
Alat dan bahan ekstraksi
No
|
Alat
|
Fungsi
|
1
|
Pisau
|
Untuk
membelah buah semangka
|
2
|
Sendok
plastik
|
Untuk
memisahkan biji dan daging buah dari kulit pada semangka Non biji
|
3
|
Baki
|
Sebagai
tempat penyucian biji semangka
|
4
|
Staples
+ bijinya
|
Untuk
menyetaples label pada screen pembungkus biji semangka
|
5
|
Mesin
treser semangka
|
Untuk
memisahkan biji dan daging buah dari kulit buah
|
No
|
Bahan
|
Fungsi
|
1
|
Buah
semangka
|
Sebagai
objek/mediator
|
2
|
Abu
dapur
|
Untuk
membersihkan biji semangka dari sisa – sisa daging buah
|
3
|
Air
|
Untuk
mencuci biji semangka
|
4
|
Screen
|
Sebagai
pembungkus biji semangka yang sudah dicuci dan akan dijemur
|
5
|
Label
|
Untuk
mencantumkan kode produksi
|
Sumber :Farm wiro PT. Benih Citra Asia Jember
2) Pengeringan atau Penjemuran
Di PT. Benih
Citra Asia pengeringan atau penjemuran biji semangka memanfaatkan sinar
matahari. Penjemuran atau pengeringan dilakukan pada jam 08:00 – 10:00 wib,
Kemudian di ulamg lagi pada sore hari jam 14:00 – 16:00 wib. Penjemuran
dilakukan 2 – 3 hari tergantung kondisi cuaca. Jika di musim penghujan
penjemuran bisa lebih dari 3 (tiga) hari hingga biji benar – benar kering.
Penjemuran biji semangka bertujuan untuk mendapatkan kadar air yang ideal yaitu
sekitar 12 hingga 14 %.
3) Sortasi benih
Sortasi merupakan
kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh benih murni bersih serta
seragam. Kegiatan ini dilakukan dengan membuang sisa kotoran benih, benih kisut
(hampa), benih pecah dan lain-lain. Sortasi dilakukan hingga benih yang di hasilkan
mencapai standart minimal kemurnian fisik yang tercantum dalam perusahaan PT.
Benih Citra Asia (BCA).
K.
Pegujian
Mutu Benih
Di PT. Benih Citra Asia (BCA) pengujian
mutu benih dilakukan oleh petugas dari Seed Quality Assurance (SQA). Pegujian
mutu benih meliputi:
1) Pegujian
contoh benih (sample)
2) Uji
kemurnian
3) Uji
daya berkecambah
4) Uji
hibdriditas
5) Uji
kadar air benih
6) Uji
bobot 1000 butir
1)
Pengambilan
Sample Benih dan Penimbangan
Pengambilan sample adalah pengambilan benih
(sample) yang masuk milik petani, benih masuk regular, benih masuk stock seed
untuk dilakukan pegujian daya berkecambah (DB) oleh petugas dari Seed Quality
Assurance.
Setelah mengambil sample kegiatan
selanjutnya ialah menimbang sample benih yang telah di ambil dengan bobot yang telah
di tentukan perusahaan dari masing – masing varietas benih. Tujuan dari
pengambilan sampel dan penimbangan benih adalah untuk mengambil contoh (sampel)
dalam jumlah yang sesuai untuk pengujian yang telah di tentukan oleh perusahaan
dan mempunyai susunan atau komponen yang sama dengan nomer lot benihnya.
2)
Uji
Kemurnian
Uji kemurnian adalah cara untuk mengetahui
tingkat kemurnian dari benih semangka. Yang menjadi dasar dari uji kemurnian
benih ada 3 (tiga) komponen yaitu benih murni (BM), benih tanaman lain (BTL)
dan kotoran benih (KB). Tujuan dari uji kemurnian benih adalah untuk menentukan persentase komposisi
(berdasarkan berat) contoh yang di uji dan berdasarkan kesimpulan lot, untuk
mengidentifikasi berbagai spesies benih dan kotoran benih dalam contoh benih.
Tabel 4.8
Alat dan bahan uji kemurnian benih tanaman semangka
No
|
Alat
|
Fungsi
|
1
|
Meja pengujian
|
Tempat
melakukan pengujian
|
2
|
Petridish
|
Tempat
benih tanaman lain dan kotoran benih
|
3
|
Spatula
|
Pemisah
kotoran benih dan benih tanaman lain
|
4
|
Magnifer lamp.
|
Menerangi jalannya
pengujian
|
5
|
Kaca pembesar
|
Memudahkan dalam
pengujian
|
6
|
Timbangan
|
Menimbang benih
|
7
|
Kursi analisis
|
Tempat duduk
|
No
|
Bahan
|
Fungsi
|
1
|
Benih
semangka
|
Objek atau mediator
|
Sumber :Laboratorium PT. Benih Citra Asia Jember
Langkah-langkah analisis kemurnian
1)
Menyiapkan contoh kerja
2)
Minimbang berat awal pada contoh kerja
3)
Memisahkan
benih dalam ketentuan tiga komponen yaitu benih murni, benih tanaman lain dan
kotoran benih.
4)
Minimbang
berat dari masing-masing komponen tersebut.
5)
Melakukan
hitungan analisis kemurnian dengan rumus :
Keterangan:
BM = Benih Murni
BTL = Benih Tanaman Lain
KB = Kotoran Benih
|
6)
Mencatat hasil uji analisis kemurnian
7)
Melaporkan kepada Seed Quality Assurrance (SQA)
3)
Uji
Daya Berkecambah
Uji daya berkecambah bertujuan untuk
menentukan potensi perkecambahan maksimal suatu lot benih yang selanjutnya
dapat digunakan untuk membandingkan mutu benih dari lot – lot yang berbeda
serta untuk menduga nilai pertanaman di lapang. Uji daya berkecambah (DB) pada
benih tanaman semangka dapat dilakukan dengan metode uji kertas digulung dengan
plastic (UKDDP) dan Pada pasir.
a)
Langkah – langkah uji daya berkecambah Metode
Uji Kertas Digulung Dengan Plastik (UKDDP)
1) Menyiapkan benih, kertas buram dan plastik
yang akan digunakan sebagai media kemas
2) Menyeterilkan kertas buram menggunakan air
hangat
3) Meniriskan kertas buram tersebut hingga
keadaan lembab
4) Menyeterilkan
plastik menggunakan alcohol
5) Menyusun plastik dan 3 lembar kertas buram
6) Benih
dikemas dalam 4 ulangan dengan jumlah 100 butir benih
7) Menggulung
plastik, dan menyimpan dalam germinator diruang isolasi pengujian daya
berkecambah
8) Melakukan pengamatan tahap 1 dan
pengamatan tahap 2 disesuaikan dengan Standar Ketentuan Mutu (SKM).
9) Melakukan pencatatan pada hasil pengujian
daya berkecambah, laporan hasilnya dan buku induk pengujian benih.
b)
Langkah kerja daya berkecambah pada media pasir
1)
Menyiapkan benih, pinset, pasir yang telah diayak dan
baki plastik yang akan digunakan sebagai media semai.
2)
Menyeterilkan
pasir yang telah diayak dengan dipanaskan kurang lebih 3 jam.
3)
Menyeterilkan
pingset dan baki plastik dengan menggunakan alkhohol dilap hingga kering.
4)
Benih
disemai dalam 4 ulangan kali 100 butir benih yang diambil secara acak dari
fraksi benih murni dengan media semai satu baki plastik terdapat ulangan.
5)
Benih yang
telah disemai tersebut ditutup kembali dengan pasir.
6)
Meletakkan
baki pada meja pengujian
7)
Melakukan
pengamatan tahap 1 (frist count) dan pengamatan tahap ke-2 (final count)
disesusaikan dengan ketentuan mutu (KM), standart substark dan pengujian.
8)
Melakukan
pencatatan pada hasil pengujian daya berkecambah, laporan hasil uji dan buku
induk pengujian benih.
9)
Melaporkan
hasil ujian pada Seed Quality Assurance (SQA)
4)
Uji
hibriditas
Uji hibriditas
adalah cara yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kemurnian dari hasil
persilangan dua varietas. Berikut ini adalah cara-cara pengujian hibriditas.
a)
Semai benih atau kecambah per kode tanam sebanyak ±200
bibit.
b)
Pengolahan
tanah sambil pengguludan dengan lebar 80 cm panjang menyesuaikan dan jarak
antar guludan 50 cm .
c)
Memasang
pupuk dasar dan mulsa.
d)
Membuat
lubang tanam dengan jarak antar tanaman 30 cm dan antar barisan tanam 60 cm.
e)
Pemberian
tanda (tanggal tanam, populasi, nomor kode benih).
f)
Penanaman bibit.
g)
Pemeliharaan.
h)
Pengamatan
karakter tanaman, hitung jumlah tanaman non hibrida.
i)
Melakukan
pencatatan pada laporan Hasil Uji Hibriditas.
j)
Melakukan laporan pada SQA.
5)
Uji
kadar air
Dua
cara pengujian kadar air pada benih semangka yaitu:
Pengujian kadar air dengan cara
menghancurkan benih dan memasukkan ke dalam alat Digital Moisture Meter, maka
secara otomatis alat tersebut dapat menunjukkan berapa persen kadar air yang
ada dalam benih dari sample syarat kelulusan dari uji kadar air maksimal
dibawah 12%.
6)
Uji
Bobot 1000 Butir
Langkah-langkah kerja uji bobot 1000 butir.
a.
Meyiapkan contoh benih yang telah di ambil dan menjadi
contoh kerja.
b.
Memisahkan benih menjadi 8 ulangan dengan masing
–masing ulangan berjumlah 100 butir.
c.
Kemudian menghitung berat benih masing – masing ulangan
tersebut.
d.
Setelah diketahui berat masing–masing ulangan benih
tersebut maka gunakan rumus ketentuan untuk mengetahui bobot suatu benih dari 8
ulangan tersebut.
e.
Tahap akhir dapat mengetahuibobot 1000 butir suatu benih.
f.
Melakukan pencatatan bobot 1000 butir pada buku
analisis bobot 1000 butir.
L. Packing
Packing
merupakan kegiatan mengemas benih. Packing ini dilakukan setelah benih yang di
uji di laboratorium Seed Quality Assurance (SQA) di nyatakan lulus kemudian benih
diproses (dipisahkan antara benih bernas dan benih hampa) dan disimpan di
gudang bulky, bobot per pouch kemasan untuk benih semangka (Citrullus lanatus) adalah 20 gram.
Jumlah 1 (satu) dosnya 180 pack. Kegiatan
packing ini merupakan kegiatan akhir pada tahap proses produksi benih
semangka. Setelah benih semangka sudah di packing kemudian dapat di
distribusikan ke konsumen atau pelanggan.
Tabel
4.9 Macam – macam alat di packing (pengemasan)
No
|
Jenis
|
Jumlah
|
1
|
Mesin
sealer
|
3
|
2
|
Mesin
seamer
|
1
|
3
|
Mesin
setempel
|
2
|
4
|
Mesin
penggilingan
|
1
|
5
|
Timbangan
analitik
|
2
|
6
|
Timbangan
biasa
|
1
|
7
|
Timbangan
kecil
|
7
|
Sumber
:Data sekunder packing (pengemasan) PT.
Benih Citra Asia Jember
1. Instruksi Kerja di Packing
a. Intruksi Kerja Pengemasan
Penanggung jawab: packing and shipping coordinator
prosedur kerja sebagai berikut:
1.
Processing coordinator membuat perintah packing
2.
Diajukan ke processing manager dan logistic direktur
3.
Berdasarkan perintah packing, packing coordinator
menyiapkan benih dan material pecking
4.
Memberi
keterangan mutu dengan
menggunakan Hot print
5.
Melakukan penimbangan
sesuai perintah pecking
6.
Mengepres kemasan dengan mesin sealer
7.
Menghitung dan memasukkan hasil pecking kemasan besar
ke dalam kardus untuk kemasan kecil, masukkan kedalam inert box, lalu kedalam
kardus
8.
Menata kardus pada tempat penyimpanan barang jadi
b. Intruksi Kerja Mesin Sealer
Penanggung jawab packing and shipping coordinator langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1.
Mengecek fungsi alat sealer
2.
Memasukkan kabel pada stop kontak listrik
3.
Menekan tombol on dan head seal
4.
Menunggu mesin sealer
sampai mencapai temperature regular 250
derajat
5.
Mengatur jarak seal dan batalkan sesuai panjang kemasan
6.
Melakukan pengemasan dengan kecepatan maksimal
7.
Setelah selesai mematikan mesin dengan menekan tombol
off
8.
Menarik kabel dari stop kontak listrik
9.
Membersihkan mesin sealer dari kotoran
c. Intruksi Kerja Mesin Seamer
Langkah- langkahnya sebagai berikut :
1.
Memasukkan kabel listrik ke stop kontak
2.
Menekan tombol on
3.
Memasukkan kaleng beserta tutupnya satu persatu ke
tempat pengepresan
4.
Menarik tuas pengepresan ke atas
5.
Menunggu beberapa saat sampai kaleng tertutup rapat
6.
Setelah kaleng tertutup rapat, menarik tuas kebawah
7.
Mengambil kaleng dan memasukkannya ke dalam kardus
8.
Mematikan mesin dengan menekan tombol off
d. Intruksi Kerja Alat Hot Print
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.
Memasukkan kabel pada stop kontak listrik
2.
Menghidupkan dengan menekan tombol on
3.
Memutar pengaturan pemanas ke level 7
4.
Menunggu 5 menit sambil memasang nomor lot, kada luarsa
sesuai yang dikehendaki
5.
Melakukan penyetempelan dengan menekan tuas kearah
kemasan satu -persatu
6.
Mematikan tombol dengan menekan tombol off
7.
Mencabut kabel listrik dari stop kontak
F.Pemasaran
Pemasaran adalah pendistribusian barang hasil produksi
dari sebuah perusahaan kepada konsumen. Di PT. Benih Citra Asia pemasaran
dikeluarkan oleh markeeting dan telah beredar di sekuruh Indonesia terutama di
Pulau Jawa yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah. Adapun tugas dari marketing adalah :
a.
Menyalurkan barang dari perusahaan kepada
konsumen
b.
Menghitung data untuk rencana pembelian pengeluaran dan penjualan
barang hasil produksi
c.
Mengkoordinir kegiatan yang berhubungan dengan
pemasaran
d.
Melaksanakan pembayaran administrasi yang
berhubungan dengan pembelian
BAB V
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Dengan
dilakukannya proses budidaya tanaman semangka hibrida diambil kesimpulan sebagai berikut:
a.
Pengolahan
tanah dilakukan untuk mengendalikan gulma dan membuat tanah menjadi gembur dan
subur serta zat-zat racun yang ada didalam tanah terbuang.
b.
Pemberian
pupuk dasar sebelum dilakukan penanaman hasilnyaakan lebih baik, karena dapat menambah unsur-unsur hara dalam tanah.
c.
Pemasangan
mulsa plastik hitam perak (MPHP)sangat baik dilakukan pada
pukul 10-14.00 karena pada saat itu terik matahari sangatmenyengat
sehinggamemudahkan kita untuk menarik MPHP, dan keadaan MPHP akan kencang di
siang maupun pagi hari.
d.
Tanah
dan campuran pupuk kandang ternyata sangat baik untuk media pembibitan semangka di polybag, karena tanah tersebut sangat
gembur, banyak mengandung bahan organik yang dapat menyuburkan tanah.
e.
Penanaman
semangka hibridapaling baik dilakukan pada sore hari sekitar jam 3-5 sore, hal
ini bertujuan agar tanaman terhindar dari kontak langsung dengan sinar matahari
dan tanaman bisa beradaptasi.
f.
Pemupukan
dilakukan secara rutin agar tanaman dapat tumbuh normal. Pemupukandilakukan
untuk menambah unsur hara, karena unsur harayangada di dalam tanah tidak mencukupi
kebutuhan tanaman semangka.
g.
Penyemprotan
dilakukan 3 harisekali untuk memperkecil serangan hama dan penyakit.
Penyemprotan dilakukan pada pagi hari sekitarjam 6:30-9:00 pagi, karena pada
waktu tersebut cairan pestisida dapat bekerja dengan baik, jika penyemprotan
terlalu siang cairan pestisida akan berdampak buruk pada tanaman karna cairan
tersebut terkena sinar matahari yang panas.
B.
Saran
1.
Semua perlengkapan mengenai prakerin sebaiknya
dilengkapi terlebih dahulu sebelum prakerin dilaksanakan (sebelum pemberangkatan).
2.
Pemberangkatan siswa prakerin diharapkan tepat
waktu untuk memperlancar perlaksanaan prakerin.
3.
Bagi siswa kedepannya diharakan agar sudah
mempersiapkan diri sebelum
berangkat ke tempat prakerin (baik persiapan mental maupun fisik).
DAFTAR PUSTAKA
Rukmana R. 1995.Budi daya Semangka Hibrida. Kanisius :
Yogyakarta
Sobir dan Firmansyah. 2010. Budi daya Semangka Panen 60 Hari.
Penebar suadaya: Jakarta.
Tjahjadi, N.1987.Seri Budi daya Semangka.kanisius :
Yogyakarta
Tjahjadi, N.1987.Bertanam Semangka.Kanisius : Yogyakarta
Wihardjo &
Suwandi.1993.Bertanam Semangka.Kanisius
: Yogyakarta
Ade setiawan dan Yani trisniwati. 1993. Semangka dan labu penebar swadaya :
jakarta
HTTP.//
gambar semangka. Com
http://www.dnaberita.com
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Produk Semangka di PT. Benih
Citra Asia
NO
|
VARIETAS
|
DESKRIPSI
|
Kebutuhan Benih per Ha (gr)
|
Umur
Panen
|
Produksi per Tanaman (Kg)
|
1
|
Torino F1
|
Buah bulat, kulit buah kuat, keras,dan tebal. Daging warna merah, berbiji, warna kulit
hijau dengann garis lurik hijau agak gelap, berasa manis. Toleran
penyakit kesek.
|
300
|
60 Hst
|
9 – 12
|
2
|
Arsenal F1
|
Tipe buah bulat (non biji). Daging buah berwarna merah. Warna kulit
bergaris hijau agak gelap. Toleran terhadap penyakit Downy Mildow.
|
300
|
60 Hst
|
9 – 12
|
3
|
Zona F1
|
Semangka lonjong dan berbiji. Rasa sangat manis dengan daging buah
berwarna merah menyala, kulit tebal, keras, sehingga tahan pecah. Toleran
terhadap penyakit kresek.
|
300
|
60 Hst
|
9 – 12
|
4
|
Gonzales F1
|
Warna kulit buah hitam, warna daging buah merah berbiji sedikit, rasa
sangat manis dan renyah. Toleran terhadap penyakit kresek. Cocok didataran
rendah
|
300
|
60 Hst
|
9 – 12
|
5
|
Made F1
|
Semangka berbentuk bulat, berbiji. Warna daging buah merah, rasa sangat
manis. Toleran terhadap penyakit kresek
|
300
|
60 Hst
|
9 – 12
|
Lampiran 2. Analisa usaha tanaman
semangka
A. Rencana
Anggaran Biaya ( RAB )
No
|
Kebutuhan
|
Jumlah
|
Harga satuan
(Rp)
|
Harga total
(Rp)
|
A.
|
Fixed Cost
|
|||
1. Sewa lahan
|
0,25 ha
|
3.000.000
|
3.000.000
|
|
2. Alat-alat
|
||||
a.
Sprayer
|
1
|
350.000
|
350.000
|
|
b.
Ember
|
2
|
15.000
|
30.000
|
|
c.
Cangkul
|
1
|
150.000
|
150.000
|
|
d.
Sabit
|
1
|
30.000
|
30.000
|
|
JUMLAH
|
3.560.000
|
|||
B.
|
Variable Cost
|
|||
SAPRODI
|
||||
3. Tenaga kerja
|
||||
a.
Pembuat bedengan borong
|
Borongan
|
300.000
|
300.000
|
|
Tenaga penanaman
|
10
|
20.000
|
200.000
|
|
Tenaga penyemprotan
|
5
|
20.000
|
100.000
|
|
Tenaga pemupukan
|
5
|
20.000
|
100.000
|
|
Tenaga perawatan dan
penyiangan
|
5 X 10
|
20.000
|
500.000
|
|
Tenaga mengisi kantong semai
|
5000 lb
|
10
|
50.000
|
|
a.
Pengolahan tanah
|
1.200.000
|
300.000
|
||
b.
Penyemaian
|
150.000
|
150.000
|
||
c. Tenaga
prosesing
|
5
|
20.000
|
100.000
|
|
d. tenaga
Packing
|
Borongan
|
300.000
|
300.000
|
|
e.
Panen dan angkut
|
640.000
|
640.000
|
||
Pemerosesan dan pengujian benih
|
2.500.000
|
600.000
|
||
Benih
|
2 bks
|
70.000
|
140.000
|
|
Pupuk
a.
Pukan
b. ZA
c.
KCl
|
10 krg
125 kg
100 kg
|
6.000/karung
2.500
3.000
|
60.000
312.500
300.000
|
|
Pestisida
|
||||
·
Polyram
|
70 kg
|
4.100
|
287.000
|
|
·
Curacron
|
10 liter
|
17.000
|
170.000
|
|
·
Nutraphos
|
40 kg
|
8.000
|
320.000
|
|
·
Ridomil
|
5 kg
|
36.000
|
180.000
|
|
MPHP
|
8
|
150.000
|
1.200.000
|
|
Mulsa tranparan
|
10
|
120.000
|
1200.000
|
|
Lain – lain
|
500.000
|
500.000
|
||
JUMLAH
|
7.869.000
|
|||
JUMLAH FC + VC
|
11.429.000
|
|||
C.
|
PERHITUNGAN
|
|||
1.
|
Perkiraan hasil
|
|||
Penen
|
15.000
|
4.500
|
45.000.000
|
|
2.
|
Perkiraan keuntungan
|
31.610.850
|
||
3.
|
R/C Ratio
|
2,07
|
a.
Pengeluaran.
·
Sewa lahan + Peralatan = Rp 3.560.000
Saprodi
dan tenaga kerja =
Rp 7.869.000,00
·
JUMLAH =
Rp 11.429.500
b.
Penerimaan.
produksi minimum 15000 @ 5000 populasi
(45000 kg x harga per kg.)
Panen = 45.000 x 3.000 = Rp 135.000.000,00
v
Jika di
jual perbuah = Rp 135.000.000,-
v
Jika di
jual per gram biji perbuah ± 300 biji dengan berat ± 30 gram x 15000 buah =
450.000 gram
Jika per 10 gram Rp 25.000=
450.000: 10= 45000 gram x 25.000=1.125.000.000
c.
Keuntungan
=
jumlah penerimaan – jumlah pengeluaran
Penjualan perbuah = Rp 135.000.000,00 – Rp 11.429.000,00 =123.571.000
Penjualan per 10 gram= Rp 25.000= 450.000:
10= 45000 gram x 25.000=1.125.000.000- 11.429.000 = Rp 1.113.571.000,-
Analisa ini sekedar acuan
Lampiran 3.Dokumentasi Kegiatan
di PT. Benih Citra Asia Jember
PT. BENIH CITRA ASIA
Jl. Akmaludin No. 26, PO.BOX 26Jember 68175
Telp (0331) 323216
Fax (0331) 323603
Jawa Timur Indonesia
e-mail : betrasia@ymail.com
|
No.
|
Kegiatan Persiapan
TanamSemangka Hibrida
|
Hasil Dokumentasi
|
1.
|
Pengolahan tanah menggunakan
Hand traktor
|
|
2.
|
Pembuatan bedengan,
Lebar bedengan 60 cm
Tinggi bedengan 30
Panjang sesuai kondisi lahan
|
|
3.
|
Pembuatan hamparan
Lebar hamparan 200 cm
Panjang sesuai kondisi lahan
|
|
4.
|
Pemberian kapur dolomite
|
|
5.
|
Pembuatan lubang untuk pupuk
dasar
|
|
6.
|
Pemasangan pupuk dasar, 2:1:1
SP36 = 50 kg/0,1 ha
KCL = 20 kg/0,1 ha
ZA = 20 kg/0,1 ha
|
|
7.
|
Penarikan MPHP dan penghamparan
|
|
8.
|
Pemotongan MPHP
|
|
9.
|
Alat penjepit MPHP
Penjepit depan, samping kanan dan samping kiri
|
|
10.
|
Pemasangan ujung MPHP
|
|
11.
|
Posisi pasak
|
|
12.
|
Hasil pemasangan pasak
|
|
13.
|
Pemasangan MPHP
|
|
14.
|
Posisi pemasangan penjepit MPHP
Berbentuk U
|
|
15.
|
Hasil pemasangan MPHP
|
|
16.
|
Pemberian tanda tempat lubang tanam
|
|
17.
|
Melubangi MPHP
|
|
18.
|
Hasil pelubangan MPHP
|
|
19.
|
MPHP yang sudah
siap di Tanami
|
No.
|
Kegiatan Pembibitan
|
Hasil Dokumentasi
|
1.
|
Alat dan bahan pembuatan polybag
|
|
2.
|
Pengisian polybag
|
|
3.
|
Polybag siap di potong-potong
P: 100cm D: 5cm
|
|
4.
|
Memasukkan polybag ke dalam alat pemotongan
|
|
5.
|
Pemotongan polybag
Menggunakan gergaji
|
|
6.
|
Hasil pemotongan polybag
|
|
7.
|
Pengambilan polybag yang sudah
di potong
|
|
8.
|
Penataan polybag
|
|
8.
|
Alat dan bahan pengecambahan
benih semangka
|
|
9.
|
Pengecambahan benih dengan cara
di peram
|
|
10.
|
Penggulungan kertas UKDDP
|
|
11.
|
Hasil perataan dan yang telah
di gulung dan siap di simpan di germinator
|
|
12.
|
Penyimpanan ke dalam germinator
|
|
13.
|
Hasil pemeraman dan benih siap
semai
|
|
14.
|
Benih semangka siap pindah ke polibag
|
|
15.
|
Penyiraman media semai
|
|
16.
|
Membuat lubang semai
|
|
17.
|
Penyemaian bibit semangka
|
|
18.
|
Benih yang sudah berkecambah
|
No.
|
Kegiatan Penanaman
|
Hasil Dokumentasi
|
1.
|
Bibit semangka siap tanam
|
|
2.
|
Penanaman
(transplanting) bibit semangka
|
|
3.
|
Penyiraman
|
|
4.
|
Penyulaman
|
No.
|
Kegiatan Perawatan Tanaman
|
Hasil Dokumentasi
|
1.
|
Pembumbunan
|
|
2.
|
Pemberian jerami pada tanaman
|
|
3.
|
Pemberian mulsa transparent pada hamparan
|
|
5.
|
Sanitasi lahan (lorongan)
|
|
6.
|
Pemupukan susulan sistem kocor.
Pupuk yang digunakan ZA dan Phonska, dengan perbandingan 1:2, 1 ZA dan
Phonska 2.
|
|
7.
|
Pemupukan susulan sistem tugal
Pupuk yang digunakan sama dengan pemupukan system kocor, perbedaannya
diberikan pada tanaman dalam dosis persendok, 1 sendok 5 gr/tanaman
|
|
8.
|
Macam-macam pestisida
Fungisida dan insectisida
|
|
9.
|
Pengendalian HPT
Menggunakan pestisida diatas.
|
|
10.
|
Pemangkasan cabang skunder
|
|
11.
|
Pemetikan bunga jantan yang
sudah mekar sebelum di cup
|
|
12.
|
Pemetikan bunga betina yang sudah
mekar sebelum di cup
|
No.
|
Kegiatan Pengecupan
|
Hasil Dokumentasi
|
1.
|
Alat dan bahan polinasi tanaman semangka
Benang siet (selfing), staples, kertas layangan, sedotan
(pengecupan), dan alcohol
|
|
2.
|
Pengecupan bunga jantan
|
|
3.
|
Pengecupan bunga betina
(Sore hari)
|
|
4.
|
Penyerbukan
|
|
5.
|
Pembungkusan,
Di bungkus dengan kertas koran
9x13 cm
|
|
6.
|
Penyeteplesan
|
|
7.
|
Pengikatan atau pemberian tanda
|
|
8.
|
Hasil penyerbukan
|
|
9.
|
Buah hasil penyerbukan
|
No.
|
Kegiatan Panen dan
Ekstraksi
|
Hasil Dokumentasi
|
1.
|
Buah siap panen
|
|
2.
|
Pemanenan buah
|
|
3.
|
Buah hasil panen
|
|
4.
|
Proses pembelahan
|
|
5.
|
Pengirisan
|
|
6.
|
Pengerokan dengan mesin treser semangka
|
|
7.
|
Hasil pengirisan
|
|
8.
|
Pengerokan
|
|
9.
|
Peremasan daging buah
|
|
10.
|
Hasil peremasan dan siap di fermentasi
|
|
11.
|
Hasil fermentasi
|
|
12.
|
Pemindahan hasil fermentasi dari baki ke timba
|
|
13.
|
Pemberian air
|
|
14.
|
Pemisahan biji dari daging buah
|
|
15.
|
Biji semangka siap cuci
|
|
16.
|
Pemberian abu dapur dan proses
pencucian biji semangka
|
|
17.
|
Pemberian air
|
|
18.
|
Hasil penyucian
|
|
19.
|
Memasukan benih ke screen (kassa)
|
|
20.
|
Penyeteplesan dan pemberian
nomer lot
|
|
21.
|
Penjemuran biji semangka
|
No.
|
Kegiatan Uji Daya Berkecambah Metode UKDDP Seed
Laboratory di Seed Quality Assurance
|
Hasil Dokumentasi
|
1
|
Pengambilan
sample
|
|
2.
|
Alat dan bahan penyemaian semangka metode
UKDDP
|
|
3.
|
Menyeterilkan baki menggunakan alcohol
|
|
4.
|
Dikeringkan menggunakan tisu
|
|
5.
|
Memasak air hangat untuk membasahi kertas
merang
|
|
6.
|
Pemberian air hangat pada kertas merang
|
|
7.
|
Perendaman, tujuannya agar bakteri yang ada
pada kertas merang mati.
|
|
8.
|
Benih semangka siap semai
|
|
9.
|
Penyemaian
|
|
10.
|
Bentuk penyemaian benih semangka, posisi
zig-zag
|
|
11.
|
Penutupan benih semangka hasil penyemaian
|
|
12.
|
Menggulung hasil semaian benih semangka
|
|
13.
|
Hasil penggulungan
|
|
14.
|
Memasukkan ke dalam plastik dan pemberian
label
|
|
15.
|
Memasukkan benih semangka ke dalam germinator
|
|
16.
|
Daya berkecambah benih semangka
|
|
17.
|
Pengamatan pertama (first count)
|
|
18.
|
Pencatatan hasil pengamatan
|
|
19.
|
Pengamatan terakhir (final count)
|
|
20.
|
Pencatatan hasil pengamatan
|
No.
|
Kegiatan Uji Daya Berkecambah Metode Pasir di Scren
House Seed Laboratory
|
Hasil
Dokumentasi
|
1.
|
Alat
dan bahan yang digunakan untuk pengujian daya berkecambah (DB) metode Pada
pasir
|
|
2.
|
Penyeterilan baki dengan alkohol
|
|
3.
|
Dikeringkan dengan lap kain
|
|
4.
|
Pemberian media pasir
|
|
5.
|
Meratakan media pasir
|
|
6.
|
Hasil meratakan
|
|
7.
|
Penyiraman media sebelum dilubangi
|
|
8.
|
Alat pembuatan lubang semai
|
|
9.
|
Pembuatan lubang semai
|
|
10.
|
Hasil pelubangan dan bentuk
lubang semai
|
|
11.
|
Penyemaian benih semangka
|
|
12.
|
Daya berkecambah benih semangka
|
|
13.
|
Pengamatan pertama (first
count) + pencatatan
|
|
14.
|
Penyiraman benih semangka yang
sudah tumbuh
|
|
15.
|
Pengamatan kedua (final count)
+ pencatatan
|
No.
|
Kegiatan
Uji Kemurnian Benih Seed Laboratory di Seed Quality Assurance
|
Hasil
Dokumentasi
|
1.
|
Analisis kemurnian
|
|
2.
|
Penimbangan kotoran benih
|
No.
|
Kegiatan Pengepakan Benih Semangka di Ruang Packing
|
Hasil Dokumentasi
|
1.
|
Benih
siap di sortasi untuk disimpan di bulky (ruang terkondisi)
|
|
2.
|
Benih
siap di packing
|
|
3.
|
Pemberian Nomor Lot, Tgl Kadarluarsa, Berat dan
Kemurnian
|
|
4.
|
Kemasan dari depan
|
|
5.
|
Kemasan dari belakang
|
|
6.
|
Penimbangan benih semangka =
10gr/kemasan
|
|
7.
|
Penyileran
|
|
8.
|
Memasukkan kemasan kedalam
inner box
|
|
9.
|
Hasil pengepakan/barang jadi
|
|
10.
|
Memasukkan barang jadi ke dalam
kardus
|
|
11.
|
Pelakbanan
|
|
12.
|
Barang siap dipasarkan
|
Lampiran 4. Lampiran biodata penyusun laporan
kelompok semangka
SMKN TLOGOSARI Bondowoso tahun pelajaran 2013-2014
BIOTA
PENYUSUN
NamaLengkap :AgusSugianto
NamaPanggilan : Agus
Nis :0595/210.104
TempatTanggalLahir : Bondowoso,22 Agustus 1994
JenisKelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat :
DesaPakisan - Kec.Tlogosari - Bondowoso
Hobbi : Volly
Ball
Cita – Cita : Guru
Nama Orang Tua
Ayah :
Marzuki
Ibu :
Hoswati
Email : : -
BIODATA PENYUSUN
NamaLengkap :
Muhammad WakilIsfirosi
NamaPanggilan : Wakil
Nis : 0604/219.104
TempatTanggalLahir : Bondowoso, 27 Februari 1995
JenisKelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat :DesaSempolanRt 21, Rw 05 –
Tlogosari – Bondowoso
Hobbi : Olahraga
Cita – Cita : Pengusaha
Nama Orang Tua
Ayah :
AbdurRasik
Ibu :
Kusni
Email :wakilisfirosi
BIODATA PENYUSUN
NamaLengkap :
Saiful
NamaPanggilan : Saiful
Nis :
0613/228.104
TempatTanggalLahir : Bondowoso, 10 Oktober 1995
JenisKelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat :
DesaGunosari Rt.31 Rw.04 – Tlogosari – Bondowoso
Hobbi : Membaca
dan mendengarkan musik
Cita – Cita : PengusahaSukses
Nama Orang Tua
Ayah :
Niwan
Ibu :
Surya
BIODATA PENYUSUN
NamaLengkap :
Taufik Hidayatullah
NamaPanggilan : Taufik
Nis :
0618/233.104
TempatTanggalLahir : Bondowoso, 24 Mei 1997
JenisKelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat :
DusunSempolan – Tlogosari – Bondowoso
Hobbi : Music
Cita – Cita : Pengusahasukses
Nama Orang Tua
Ayah :
Sunadi
Ibu :
Nurhayati
Email : -